Analisis Hasil Santi Lague 8 Kursi dari A106.129 B118.488 C291.723 D54.422 E10.145 F71.628 G18.671 H28.437 I34.834

Dalam artikel ini, kita akan menganalisis hasil Santi Lague 8 kursi dari A106.129 B118.488 C291.723 D54.422 E10.145 F71.628 G18.671 H28.437 I34.834. Sistem Santi Lague adalah metode alokasi kursi yang digunakan dalam pemilihan umum untuk memastikan representasi yang adil dan proporsional bagi partai politik. Metode ini memungkinkan partai-partai dengan dukungan yang lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak kursi. Pertama, mari kita lihat hasil dari partai A. Dalam pemilihan ini, partai A berhasil memperoleh 106.129 suara. Dengan menggunakan metode Santi Lague, jumlah suara ini akan dibagi dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya, hingga jumlah kursi yang tersedia terpenuhi. Dalam kasus ini, dengan 8 kursi yang tersedia, partai A akan mendapatkan kursi pertama dengan jumlah suara terbanyak. Selanjutnya, kita akan melihat hasil dari partai B. Partai B berhasil memperoleh 118.488 suara. Dalam alokasi kursi menggunakan metode Santi Lague, partai B akan mendapatkan kursi kedua setelah partai A. Proses ini akan terus berlanjut hingga semua kursi terisi. Hasil dari partai C adalah 291.723 suara. Dalam alokasi kursi, partai C akan mendapatkan kursi ketiga setelah partai A dan B. Dengan jumlah suara yang lebih tinggi, partai C memiliki representasi yang lebih besar dalam parlemen. Partai D berhasil memperoleh 54.422 suara. Dalam alokasi kursi, partai D akan mendapatkan kursi keempat setelah partai A, B, dan C. Meskipun jumlah suara partai D lebih rendah, mereka masih memiliki perwakilan dalam parlemen. Partai E, F, G, H, dan I juga berhasil memperoleh suara dalam pemilihan ini. Namun, dengan jumlah suara yang lebih rendah, mereka mendapatkan kursi setelah partai-partai dengan dukungan yang lebih besar. Dalam kesimpulan, hasil Santi Lague 8 kursi dari A106.129 B118.488 C291.723 D54.422 E10.145 F71.628 G18.671 H28.437 I34.834 menunjukkan representasi yang adil dan proporsional bagi partai politik. Metode alokasi kursi ini memungkinkan partai-partai dengan dukungan yang lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak kursi, sementara partai-partai dengan dukungan yang lebih rendah tetap memiliki perwakilan dalam parlemen.