Asal-Usul Desa Pladen: Sebuah Kisah yang Menarik

Desa Pladen, sebuah desa yang terletak di daerah Gunung Muria, memiliki cerita asal-usul yang menarik. Kisah ini berkaitan erat dengan tokoh-tokoh penting pada masa lalu, seperti Kyai Mahdum Nata Kusuma Aji, murid dari Sunan Muria. Pada zaman dahulu, terdapat seorang tokoh bernama Sam Po Kong yang berasal dari negara Cina. Ia membuat perahu di Gunung Rawa yang kemudian berubah menjadi rawa. Perubahan ini sangat menyedihkan bagi Sunan Muria. Murid Sunan Muria, yaitu Mahdum Nata Kusuma Aji, memiliki peran penting dalam cerita ini. Ia adalah seorang dalang yang menggunakan daun nangka sebagai alat untuk membuat wayang. Sam Po Kong kemudian mengubah patung gong yang digunakan dalam pertunjukan wayang menjadi batu. Hal ini membuat Sunan Muria merasa sedih dan kecewa. Pada suatu hari, Sunan Muria berperang melawan Sam Po Kong. Sam Po Kong mengubah Mahdum Nata Kusuma Aji menjadi seekor harimau. Namun, Mahdum Nata Kusuma Aji tetap setia kepada Sunan Muria dan menangis. Sunan Muria pun memerintahkan Mahdum untuk pergi ke arah selatan. Mahdum Nata Kusuma Aji menetap di sebuah desa yang memiliki banyak pohon sagu berwarna putih. Di desa ini, ia menyebarkan ajaran agama Islam. Karena ia adalah murid dari Sunan Muria, banyak orang yang menyukainya dan menghormatinya. Mereka menganggap Mahdum Nata Kusuma Aji sebagai sosok yang lembut dan bijaksana. Untuk menghormatinya, mereka memberi nama desa ini "Pladen", yang berasal dari kata "Laden" yang berarti lembut. Inilah asal-usul Desa Pladen yang menarik dan penuh makna. Kisah ini menggambarkan keberanian dan kesetiaan Mahdum Nata Kusuma Aji kepada Sunan Muria, serta pengaruh positif yang ia berikan kepada masyarakat di desa tersebut. Desa Pladen menjadi sebuah tempat yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.