\x0a - "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Peningkatan yang Positif, Tantangan yang Muncul"\x0a\x0a2. Isi Makalah:**\x0a \x0a###

4 (285 suara)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua tahun ini menunjukkan hasil yang positif dengan peningkatan sekitar 44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, pertumbuhan ini masih terpusat di Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%. Jika diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2022 lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai mengalami bias atau anomali. Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak diikuti oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dia juga memaparkan sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi Indonesia mengalami "buas."

Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya terus meningkat. Utang Indonesia mencapai Rp2.865 triliun, dan utang asing pemerintah meningkat setiap tahunnya.

Kedua, ketimpangan distribusi pendapatan masih menjadi isu utama dalam perekonomian Indonesia.

Ketiga, investasi asing langsung (IAL) cenderung mengalir ke sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur dan energi sementara sektor-sektor lainnya kurang mendapatkan perhatian.

Keempat, ketergantungan pada impor barang-barang mewah sebagai bagian dari konsumsi masyarakat menunjukkan adanya potensi risiko dalam stabilitas perekonomian.

Dalam konteks ini, penting untuk mencari solusi yang dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut agar pertumbuhan ekonomi dapat dirakan secara merata oleh seluruh masyarakat.