Tata Busana Pengantin Solo Putri

Tahap kedua dari tata rias dan busana pengantin putri adalah mengenai cara-cara dan teknik mengenakan kain, kebaya, dan perlengkapan busana lainnya. Sebelum memulai tahap ini, ada beberapa bahan yang perlu disiapkan, antara lain: 1. Kain Batik: Kain batik yang digunakan untuk pengantin putri adalah kain batik dengan motif khusus, seperti Sido Mukti, Sido no 10 Mulyo, atau Sido Asih. Kain batik ini sudah diwiru dengan wiru (lipatan pada depan kain) sebesar kira-kira 2 jari. Bagian pinggiran kain hendaknya dilipat dua kali agar sered (pinggiran) tidak terlihat. Jumlah wiron (wiru) berkisar antara 9, 11, atau 13, tergantung panjangnya kain. Jumlah wiron harus ganjil, dan semakin banyak jumlah wironnya, semakin baik. 2. Kebaya Panjang: Kebaya panjang biasanya dibuat dari bahan bludru dengan warna hitam, hijau, biru, merah, ungu, coklat, dan lain-lain, sesuai dengan selera masing-masing. Kebaya ini dihiasi dengan sulaman atau bordir emas dan manik-manik. Sulaman tersebut berwarna keemasan. 3. Selop: Selop pengantin biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan warna senada dengan busana pengantin. Dengan mempersiapkan bahan-bahan tersebut, tahap tata busana pengantin putri dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah selanjutnya.