Masa Demokrasi Parlementer di Indonesia (1950-1959)

Pada periode 1950-1959, Indonesia mengalami masa demokrasi parlementer setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan. Sebelumnya, terjadi demonstrasi besar-besaran yang menuntut pembentukan Negara Kesatuan. Melalui perjanjian antara tiga negara bagian, yaitu Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatra Timur, terbentuklah Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950. Sejak saat itu, Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia tahun 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer. Perkembangan politik pada masa ini sangat signifikan. Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer. Dalam sistem pemerintahan presidensial, presiden memiliki fungsi ganda sebagai badan eksekutif dan merangkap sebagai badan legislatif. Namun, pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945.