Memahami dan Menyederhanakan Rasio dalam Pembuatan Bakso Pak Ala

Pak Alan, seorang pedagang bakso keliling, sering kali harus menghitung rasio bahan dalam pembuatan adonan bakso. Dalam proses ini, rasio daging giling terhadap tepung sangat penting untuk mendapatkan tekstur dan rasa yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menyederhanakan rasio dan menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat adonan bakso. Pertama, mari kita lihat contoh rasio yang diberikan: a. $5:60$ b. $125:75$ Untuk menyederhanakan rasio, kita perlu mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) dari kedua angka dan membagi kedua angka dengan FPB tersebut. a. $5:60$ FPB dari 5 dan 60 adalah 5. $5 \div 5 = 1$ $60 \div 5 = 12$ Jadi, rasio yang disederhanakan adalah $1:12$. b. $125:75$ FPB dari 125 dan 75 adalah 25125 \div 25 = 5$ $75 \div 25 = 3$ Jadi, rasio yang disederhanakan adalah $5:3$. Selanjutnya, mari kita lihat contoh rasio dalam pembuatan adonan bakso Pak Alan: a. Nyatakan rasio paling sederhana dari daging giling terhadap tepung! Jika dalam pembuatan 1 baskom adonan bakso memerlukan 10 ons daging giling dan 20 ons tepung, maka rasio daging giling terhadap tepung adalah $10:20$. FPB dari 10 dan 20 adalah 10. Jadi, rasio yang disederhanakan adalah $1:2$. b. Apa makna rasio dari pertanyaan a? Rasio $1:2$ berarti bahwa untuk setiap 1 bagian daging giling, Pak Alan membutuhkan 2 bagian tepung. Ini menunjukkan proporsi yang tepat antara kedua bahan tersebut untuk mendapatkan adonan bakso yang baik. Jika Pak Alan akan membuat 3 baskom adonan bakso, maka berapa ons tepung dibutuhkan? Karena rasio tepung terhadap daging giling adalah $2:1$, maka untuk setiap 10 ons daging giling, Pak Alan membutuhkan 20 ons tepung. Jika Pak Alan membuat 3 baskom adonan bakso, maka dia akan membutuhkan $3 \times 20 = 60$ ons tepung. Dengan memahami dan menyederhanakan rasio, Pak Alan dapat memastikan bahwa dia menggunakan bahan dalam proporsi yang tepat untuk membuat adonan bakso yang lezat dan berkualitas. Rasio yang tepat juga membantu dalam menghemat bahan dan menghasilkan produk yang konsisten.