Mitos Kamboi Rama: Pelajaran Berharga tentang Kelestarian Alam **

Mitos Kamboi Rama, yang menceritakan tentang dua desa di lereng gunung, Kamboi Rama dan Aroempu, menyimpan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Kisah ini menggambarkan bagaimana eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali dapat berujung pada bencana. God Iriwonawani, pemilik Aroempu dan tifa sakti, mewakili alam yang memiliki kekayaan dan kekuatan. Tifa, yang memanggil penduduk Kamboi, melambangkan panggilan alam untuk hidup selaras dengannya. Namun, keserakahan penduduk Kamboi dalam menebang pohon sagu tanpa menanam kembali, membuat God Iriwonawani marah. Marah God Iriwonawani bukan hanya karena hilangnya sumber daya, tetapi juga karena ketidakpedulian penduduk Kamboi terhadap keseimbangan alam. Perintahnya untuk menanam kembali pohon sagu adalah simbol pentingnya menjaga kelestarian. Kisah ini mengajarkan kita bahwa alam memiliki batas. Eksploitasi tanpa batas akan berakibat fatal. Penduduk Kamboi yang terpaksa pindah ke pesisir, menunjukkan konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap alam. Mitos Kamboi Rama menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam. Kita harus belajar dari kesalahan penduduk Kamboi dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian dalam kehidupan sehari-hari. Pesan Akhir:** Mitos Kamboi Rama bukan sekadar cerita rakyat, tetapi juga refleksi dari realitas yang kita hadapi saat ini. Perubahan iklim, kerusakan hutan, dan krisis air adalah bukti nyata dari ketidakpedulian manusia terhadap alam. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam untuk masa depan yang lebih baik.