Siapa Saja yang Menyertai Nabi Muhammad dalam Perjalanan Menuju Thaif?

Perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Thaif merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perjalanan ini dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW mengalami penolakan keras dari penduduk Mekkah, dan berharap mendapatkan sambutan yang lebih baik di Thaif. Namun, harapan tersebut pupus ketika penduduk Thaif justru memperlakukan Nabi Muhammad SAW dengan kasar dan kejam.

Perjalanan Menuju Thaif

Nabi Muhammad SAW berangkat menuju Thaif bersama Zaid bin Harithah, seorang budak yang dibebaskannya. Mereka berdua melakukan perjalanan yang melelahkan, dan akhirnya tiba di Thaif. Nabi Muhammad SAW berharap dapat menyampaikan risalah Islam kepada penduduk Thaif, dan mendapatkan dukungan dari mereka.

Penolakan Keras Penduduk Thaif

Namun, harapan Nabi Muhammad SAW pupus ketika penduduk Thaif menolak risalah Islam dengan keras. Mereka bahkan mengejek dan menghina Nabi Muhammad SAW, serta melempari beliau dengan batu hingga tubuhnya berlumuran darah. Zaid bin Harithah pun ikut terkena lemparan batu, dan mengalami luka yang cukup serius.

Pertolongan Allah SWT

Dalam keadaan terpuruk dan terluka, Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah SWT memohon pertolongan. Allah SWT kemudian mengirimkan malaikat Jibril untuk menenangkan Nabi Muhammad SAW, dan menjanjikan pertolongan-Nya. Malaikat Jibril juga membawa kabar gembira bahwa Allah SWT akan mengirimkan penduduk Thaif yang akan menerima Islam di masa depan.

Hikmah Perjalanan Menuju Thaif

Perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Thaif merupakan bukti kesabaran dan ketabahan beliau dalam menghadapi cobaan. Perjalanan ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Allah SWT dalam menghadapi kesulitan, dan bahwa Allah SWT selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang sabar dan tawakal kepada-Nya.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju Thaif merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perjalanan ini menunjukkan kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi penolakan dan kekerasan. Perjalanan ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Allah SWT dalam menghadapi kesulitan, dan bahwa Allah SWT selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang sabar dan tawakal kepada-Nya.