Qārūn dan Harta Bendanya: Sebuah Refleksi tentang Keadilan dan Kezaliman

Kisah Qārūn, seorang tokoh yang digambarkan dalam Al-Quran dengan harta berlimpah, memberikan pelajaran berharga tentang keadilan dan kezaliman. Kekayaan Qārūn yang melimpah ruah, saking banyaknya, kunci gudangnya saja harus dipikul oleh beberapa orang kuat. Namun, alih-alih menggunakan hartanya di jalan yang diridhoi, Qārūn justru terjerumus dalam jurang kezaliman. Ia berlaku sombong, menindas rakyat kecil, dan mengingkari nikmat Allah.

Manifestasi Kezaliman Qārūn

Kezaliman Qārūn termanifestasikan dalam berbagai bentuk. Ia enggan membayar zakat, bahkan menantang Nabi Musa AS dengan dalih kepandaiannya dalam memperoleh harta. Ia menggunakan hartanya untuk menyuap orang-orang agar berpihak padanya dan menentang Nabi Musa AS. Ia juga hidup bermewah-mewahan, sementara rakyatnya hidup dalam kemiskinan. Sikap dan perbuatan Qārūn ini menunjukkan bahwa harta yang ia miliki justru menjerumuskannya pada kezaliman.

Balasan Atas Kezaliman

Kisah Qārūn menjadi pengingat bahwa setiap perbuatan, baik maupun buruk, pasti akan mendapat balasan. Allah SWT berfirman, "Maka Kami benamkanlah Qārūn beserta rumahnya ke dalam bumi." (QS. Al-Qasas: 81). Ayat ini menggambarkan dengan jelas bagaimana Qārūn dan seluruh hartanya dibenamkan ke dalam bumi sebagai balasan atas kezalimannya. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bahwa harta benda bukanlah segalanya. Kezaliman, meskipun dibungkus dengan gemerlap harta, pada akhirnya akan menemui kehancuran.

Refleksi tentang Keadilan

Kisah Qārūn dan harta bendanya memberikan refleksi mendalam tentang keadilan. Keadilan menuntut agar setiap individu diberikan haknya. Harta yang dimiliki hendaknya digunakan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk menindas dan berlaku sewenang-wenang. Keadilan juga menuntut agar setiap kezaliman mendapatkan hukuman yang setimpal. Kisah Qārūn menjadi contoh nyata bagaimana Allah SWT membalas setiap perbuatan zalim, meskipun pelakunya memiliki harta berlimpah.

Kisah Qārūn dan harta bendanya memberikan banyak pelajaran berharga. Ia mengingatkan kita bahwa harta benda hanyalah titipan dan ujian dari Allah SWT. Harta yang dimiliki hendaknya digunakan di jalan yang diridhoi, seperti bersedekah, membantu fakir miskin, dan membangun masjid. Kezaliman, dalam bentuk apapun, pasti akan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT. Sebaliknya, keadilan akan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.