Perjalanan Soekarno, Hatta, dan Radjiman ke Vietnam dan Pembentukan PPKI

Pada tahun 1945, Soekarno, Hatta, dan Radjiman melakukan perjalanan ke Vietnam untuk membahas dengan Jepang tentang kemerdekaan Indonesia. Selama perjalanan mereka, mereka singgah di Singapura dan mengetahui bahwa pasukan Amerika telah membom atom kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Setelah tiba di Vietnam, mereka bertemu dengan Jenderal Jepang dan dia memberikan janji dukungan kepada Indonesia untuk merdeka setelah tanggal 24 Agustus 1945. Namun, mereka juga menyadari bahwa Indonesia akan terus bergantung pada Jepang setelah merdeka. Selama perjalanan mereka, mereka membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPK. Soekarno menjadi ketua PPKI dan Hatta ditunjuk sebagai wakilnya. Sidang PPKI dimulai pada tanggal 16 Agustus 1945 di Jakarta dan bertujuan untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Namun, para pemuda seperti Wikana dan Khairul Saleh mendesak agar Indonesia merdeka secepat mungkin. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta, atas nama seluruh rakyat Indonesia, memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Ini menandai awal pembentukan negara yang didasarkan pada Pancasila, yang telah dirumuskan sebelumnya. Meskipun demikian, rumusan Pancasila harus ditetapkan lebih dulu agar dapat menjadi dasar negara resmi. Perjalanan Soekarno, Hatta, dan Radjiman ke Vietnam dan pembentukan PPKI adalah peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Perjalanan ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara pemimpin nasional dan pemuda dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, pembentukan PPKI menandai awal dari proses yang lebih besar dalam menyiapkan negara yang akan datang.