Kemudahan Perpajakan bagi Pelaku UMKM dan Koperasi di Indonesi

Wajib Pajak UMKM dan Koperasi merupakan entitas bisnis yang berperan penting sebagai penyokong perekonomian nasional. UMKM dan Koperasi memiliki daya serap tinggi terhadap pasar tenaga kerja Indonesia (Afdillah & Umairah, 2021). Oleh karena itu, pemerintah telah mengupayakan berbagai dukungan bagi pelaku UMKM dan Koperasi untuk terus berkembang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengundangkan UU Cipta Kerja dan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). UU Cipta Kerja dan UU HPP merupakan instrumen kebijakan dan produk hukum yang ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha UMKM dari berbagai sisi, termasuk dalam aspek perpajakan. UU Cipta Kerja memberikan perlakuan khusus bagi pelaku UMKM dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Mereka dapat menikmati tarif final 0,5% dari peredaran bruto mereka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran UMKM dalam kegiatan ekonomi formal, memberikan keadilan, serta memudahkan pelaku UMKM dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, tarif yang lebih murah juga mengurangi beban pajak para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat menggunakan sebagian keuntungannya untuk meningkatkan volume usaha dan kelas menengah. Selain UU Cipta Kerja, UU HPP juga memberikan pengaturan ulang perlakuan perpajakan atas penghasilan dan pemberian natura. Tujuan dari UU HPP adalah agar sistem pemungutan dan pembebanan pajak kepada masyarakat semakin adil. Dengan adanya UU HPP, pelaku UMKM dan Koperasi dapat memanfaatkan kemudahan yang diamanahkan oleh kedua undang-undang tersebut. Namun, untuk dapat mengoptimalkan kemudahan perpajakan ini, perlu dilakukan pembekalan kepada pelaku usaha UMKM dan Koperasi agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan fasilitas perpajakan dengan baik. Dengan adanya kemudahan perpajakan bagi pelaku UMKM dan Koperasi, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi mereka dalam perekonomian nasional. Selain itu, pemenuhan kewajiban perpajakan yang lebih mudah dan sederhana juga memberikan pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak dan berkontribusi bagi negara. Dalam kesimpulan, kemudahan perpajakan yang diberikan kepada pelaku UMKM dan Koperasi melalui UU Cipta Kerja dan UU HPP merupakan langkah positif dalam mendukung perkembangan sektor UMKM dan Koperasi di Indonesia. Dengan adanya kemudahan ini, diharapkan pelaku UMKM dan Koperasi dapat lebih mudah memenuhi kewajiban perpajakan mereka, meningkatkan volume usaha, dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.