Masa Akhir Orde Baru: Krisis Ekonomi, Politik, dan Reformasi

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 tidak bisa diatasi oleh Pemerintah Soeharto. Krisis ini membawa efek domino terhadap pemerintahan dan berdampak pada berbagai bidang. Pada tanggal 21 Mei 1998, mahasiswa dan rakyat Indonesia melakukan demonstrasi menuntut penindakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Situasi ini memaksa bangsa Indonesia untuk menghadapi kemelut sejarahnya melalui agenda Reformasi. Mengamati kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya pada masa Reformasi sekarang ini, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Orde Baru. 1. Krisis Ekonomi dan Moneter Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimulai dari krisis moneter yang terjadi di Thailand. Pada saat itu, Indonesia masih dalam keadaan baik dengan inflasi rendah, ekspor yang surplus, dan cadangan devisa yang besar. Namun, setelah Thailand melepaskan kaitannya dengan dolar Amerika Serikat, Indonesia merasakan dampak buruknya. Fondasi ekonomi yang rapuh, praktik korupsi, dan monopoli ekonomi menjadi faktor penyebab krisis. Selain itu, utang luar negeri yang besar, penyimpangan Pasal 33 UUD 1945, dan pola pemerintahan sentralistis juga berkontribusi pada krisis ekonomi. 2. Krisis Politik Budaya korupsi dalam birokrasi pemerintahan menyebabkan proses pengawasan dan pemberian mandat kepemimpinan menjadi tidak efektif. Unsur legislatif yang seharusnya dilakukan oleh MPR dan DPR dilakukan sepenuhnya oleh Presiden Soeharto. Mahasiswa dan aktivis politik menuntut pergantian Presiden, reshuffle kabinet, sidang istimewa MPR, dan pemilu secepatnya. Mereka juga mengecam lima paket UU politik yang dianggap sebagai sumber ketidakadilan dan demokrasi semu. Melemahnya dukungan politik dari organisasi dan tokoh yang sebelumnya mendukung Soeharto juga menjadi faktor lain yang menyebabkan mundurnya Presiden. Dalam masa akhir Orde Baru, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik yang berdampak pada runtuhnya kekuasaan Soeharto. Krisis ini memicu tuntutan reformasi dari mahasiswa dan rakyat Indonesia. Reformasi ini menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia yang mengubah arah politik, ekonomi, sosial, dan budaya negara ini.