Persamaan Anggaran untuk Pembelian Barang A dan B

Dalam artikel ini, kita akan membahas persamaan anggaran untuk pembelian barang A dan B dalam suatu perusahaan. Kita akan menggunakan contoh kasus di mana perusahaan memiliki modal sebesar Rp 200.000,00, harga barang A adalah Rp 1.000,00 per unit, dan harga barang B adalah Rp 2.000,00 per unit. Pertanyaan yang akan kita jawab adalah berapa jumlah barang B yang dapat dibeli jika perusahaan hanya membeli 150 barang A. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan persamaan anggaran. Persamaan anggaran adalah metode yang digunakan untuk menghitung jumlah barang yang dapat dibeli berdasarkan modal yang dimiliki dan harga barang. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan persamaan anggaran sederhana: Jumlah barang yang dapat dibeli = Modal / Harga barang Dalam kasus ini, modal yang dimiliki adalah Rp 200.000,00 dan harga barang A adalah Rp 1.000,00 per unit. Jadi, jumlah barang A yang dapat dibeli adalah: Jumlah barang A = 200.000 / 1.000 = 200 Namun, perusahaan hanya ingin membeli 150 barang A. Jadi, kita perlu menghitung berapa jumlah barang B yang dapat dibeli dengan sisa modal yang tersisa. Sisa modal = Modal - (Jumlah barang A * Harga barang A) Sisa modal = 200.000 - (150 * 1.000) = 50.000 Sekarang, kita dapat menggunakan persamaan anggaran untuk menghitung jumlah barang B yang dapat dibeli: Jumlah barang B = Sisa modal / Harga barang B Jumlah barang B = 50.000 / 2.000 = 25 Jadi, jika perusahaan hanya membeli 150 barang A, mereka dapat membeli 25 barang B dengan sisa modal yang tersisa. Dalam kesimpulan, persamaan anggaran adalah metode yang berguna untuk menghitung jumlah barang yang dapat dibeli berdasarkan modal yang dimiliki dan harga barang. Dalam contoh kasus ini, jika perusahaan hanya membeli 150 barang A dengan modal sebesar Rp 200.000,00, mereka dapat membeli 25 barang B dengan sisa modal yang tersisa.