Memahami Peran Bu Nurwe dalam Transaksi Pinjaman Bank Syariah ##

Bu Nurwe, seorang ibu kantin di sebuah SMA, mengajukan pinjaman kepada bank syariah untuk menjalankan usahanya. Ia berkewajiban mengembalikan pinjaman modal tersebut dengan prinsip bagi hasil. Dalam konteks ini, Bu Nurwe berperan sebagai mudharib. Berikut penjelasannya: * Mudharib adalah pihak yang memberikan tenaga kerja dan keahlian dalam suatu usaha, sementara pihak lain (dalam hal ini bank syariah) memberikan modal. * Mudharabah adalah akad bagi hasil dalam transaksi keuangan syariah. Dalam akad ini, pihak yang memberikan modal (bank syariah) tidak ikut campur dalam pengelolaan usaha, sedangkan pihak yang bekerja (Bu Nurwe) bertanggung jawab atas pengelolaan dan keuntungan usaha. * Keuntungan yang diperoleh dari usaha dibagi sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Pilihan jawaban lain tidak tepat karena: * Wakalah adalah akad perwakilan, di mana seseorang (wakil) diberi kuasa untuk melakukan sesuatu atas nama orang lain (muwakkil). * Murabahah adalah akad jual beli dengan harga jual yang sudah ditentukan dan keuntungan sudah diketahui sejak awal. * Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam suatu usaha, di mana masing-masing pihak memberikan modal dan ikut serta dalam pengelolaan usaha. Kesimpulan: Bu Nurwe berperan sebagai mudharib dalam transaksi pinjaman bank syariah karena ia memberikan tenaga kerja dan keahlian dalam menjalankan usaha kantin, sementara bank syariah memberikan modal dan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan.