Apakah Nabi Isa Masih Hidup? Menelusuri Keyakinan Kristen dan Islam

Pertanyaan tentang keberadaan Nabi Isa setelah penyaliban merupakan topik yang telah didebatkan selama berabad-abad, memicu perdebatan sengit di antara berbagai agama dan aliran pemikiran. Keyakinan Kristen dan Islam, dua agama monoteistik terbesar di dunia, memiliki pandangan yang berbeda tentang nasib Nabi Isa setelah peristiwa penyaliban. Artikel ini akan menelusuri keyakinan kedua agama ini, mengeksplorasi perbedaan dan persamaan dalam pemahaman mereka tentang keberadaan Nabi Isa.

Keyakinan Kristen tentang Keberadaan Nabi Isa

Kristen percaya bahwa Nabi Isa adalah Anak Allah, yang datang ke bumi untuk menebus dosa manusia. Mereka percaya bahwa Ia disalibkan, mati, dan dimakamkan, tetapi bangkit dari kematian pada hari ketiga. Kebangkitan Nabi Isa merupakan inti dari keyakinan Kristen, karena membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dan bahwa kematian tidak memiliki kekuasaan atas-Nya. Kebangkitan Nabi Isa juga merupakan bukti janji keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Kristen percaya bahwa Nabi Isa naik ke surga setelah kebangkitan-Nya, di mana Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Mereka percaya bahwa Ia akan kembali ke bumi pada suatu hari nanti untuk menghakimi orang hidup dan mati. Keyakinan ini didasarkan pada banyak ayat dalam Perjanjian Baru, termasuk Kisah Para Rasul 1:9-11 dan 1 Korintus 15:20-23.

Keyakinan Islam tentang Keberadaan Nabi Isa

Islam mengakui Nabi Isa sebagai seorang nabi dan utusan Allah, tetapi tidak percaya bahwa Ia adalah Anak Allah. Mereka percaya bahwa Nabi Isa adalah manusia biasa yang diutus oleh Allah untuk membawa pesan-Nya kepada umat manusia. Islam juga percaya bahwa Nabi Isa diangkat ke surga oleh Allah sebelum Ia disalibkan. Mereka percaya bahwa Allah menyelamatkan Nabi Isa dari kematian di kayu salib dan mengangkat-Nya ke surga, di mana Ia akan kembali ke bumi sebelum hari kiamat.

Keyakinan Islam tentang keberadaan Nabi Isa didasarkan pada Al-Quran, kitab suci Islam. Al-Quran menyatakan bahwa Nabi Isa diangkat ke surga dan bahwa Allah akan mengembalikan-Nya ke bumi sebelum hari kiamat. Keyakinan ini juga didukung oleh hadits, yang merupakan kumpulan ucapan dan tindakan Nabi Muhammad.

Perbedaan dan Persamaan dalam Keyakinan

Meskipun ada perbedaan dalam keyakinan tentang keberadaan Nabi Isa, Kristen dan Islam memiliki beberapa persamaan. Kedua agama ini percaya bahwa Nabi Isa adalah seorang nabi dan utusan Allah yang membawa pesan-Nya kepada umat manusia. Mereka juga percaya bahwa Nabi Isa adalah sosok penting dalam sejarah agama dan bahwa Ia akan kembali ke bumi pada suatu hari nanti.

Perbedaan utama antara kedua agama ini terletak pada keyakinan tentang sifat Nabi Isa. Kristen percaya bahwa Ia adalah Anak Allah, sedangkan Islam percaya bahwa Ia adalah manusia biasa. Perbedaan ini juga memengaruhi pemahaman mereka tentang penyaliban dan kebangkitan Nabi Isa. Kristen percaya bahwa Ia disalibkan, mati, dan bangkit dari kematian, sedangkan Islam percaya bahwa Ia diangkat ke surga sebelum Ia disalibkan.

Kesimpulan

Keyakinan tentang keberadaan Nabi Isa setelah penyaliban merupakan topik yang kompleks dan penuh dengan perbedaan pendapat. Kristen dan Islam memiliki pandangan yang berbeda tentang nasib Nabi Isa, tetapi kedua agama ini mengakui bahwa Ia adalah seorang nabi dan utusan Allah yang penting dalam sejarah agama. Perbedaan dan persamaan dalam keyakinan mereka mencerminkan keragaman dalam pemahaman agama dan pentingnya menghormati perbedaan pendapat dalam konteks dialog antaragama.