Kata Baku dan Non Baku: Perbedaan dan Penerapannya dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa yang hidup, terus berkembang dan mengalami perubahan. Salah satu aspek yang menarik untuk dikaji adalah penggunaan kata baku dan tidak baku. Pemahaman yang baik tentang kedua jenis kata ini penting untuk berkomunikasi secara efektif, baik dalam konteks formal maupun informal.

Mengenal Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang telah dibakukan dan diresmikan penggunaannya dalam Bahasa Indonesia, biasanya tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku memiliki bentuk dan makna yang tetap, serta digunakan dalam situasi formal seperti penulisan karya ilmiah, surat resmi, atau pidato kenegaraan. Contohnya adalah "apotek", "aktif", dan "sistem".

Sebaliknya, kata tidak baku adalah kata yang belum dibakukan dan biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari atau situasi informal. Kata tidak baku sering kali merupakan bentuk singkat, serapan dari bahasa daerah, atau bahasa asing yang belum diserap sepenuhnya. Contohnya adalah "apotik", "aktip", dan "sistim".

Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku

Penggunaan kata baku dan tidak baku dipengaruhi oleh beberapa faktor. Situasi dan konteks komunikasi menjadi faktor utama. Dalam situasi formal seperti presentasi atau penulisan karya ilmiah, penggunaan kata baku diutamakan untuk menjaga keseriusan dan kredibilitas. Sebaliknya, dalam situasi informal seperti mengobrol dengan teman, penggunaan kata tidak baku lebih umum dan terkesan lebih santai.

Latar belakang penutur juga memengaruhi penggunaan kata baku dan tidak baku. Penutur yang berasal dari daerah tertentu mungkin lebih sering menggunakan kata tidak baku yang dipengaruhi oleh bahasa daerahnya.

Pentingnya Menggunakan Kata Baku dalam Konteks Tertentu

Penggunaan kata baku sangat penting dalam konteks formal. Dalam penulisan karya ilmiah, penggunaan kata baku menjamin keseriusan dan kredibilitas penulis. Begitu pula dalam surat resmi, penggunaan kata baku menunjukkan profesionalitas dan rasa hormat kepada penerima surat.

Penggunaan kata baku juga penting dalam dunia pendidikan. Guru diharapkan menggunakan kata baku dalam mengajar untuk membiasakan siswa dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menggunakan Kata Baku dan Tidak Baku Secara Tepat

Meskipun kata baku penting dalam konteks formal, bukan berarti kata tidak baku tidak memiliki tempat dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan kata tidak baku dalam situasi informal dapat membuat komunikasi lebih cair dan akrab.

Kunci dalam menggunakan kata baku dan tidak baku adalah ketepatan. Pahami konteks komunikasi dan gunakan jenis kata yang sesuai.

Penguasaan kata baku dan tidak baku merupakan salah satu indikator kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Dengan memahami perbedaan dan penerapannya, kita dapat berkomunikasi secara efektif, baik dalam situasi formal maupun informal.