Perpanjangan Status Siaga Darurat Kekeringan di Gunungkidul

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah memperpanjang status siaga darurat kekeringan hingga 30 November 2023. Keputusan ini diambil mengingat masih ada banyak warga yang mengalami krisis air bersih di daerah tersebut. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, sebanyak 118.000 warga di 16 kapanewon berpotensi mengalami krisis air bersih. Dalam keterangan yang disampaikan oleh Sumadi, hanya ada dua kapanewon yang belum mengalami kekeringan, yaitu Wonosari dan Playen. Hal ini menunjukkan betapa parahnya kekeringan yang melanda Gunungkidul. Oleh karena itu, perpanjangan masa siaga darurat kekeringan akan dilakukan selama dua bulan berdasarkan kajian yang telah dilakukan. Keputusan ini diambil untuk memastikan penanganan yang tepat terhadap kekeringan yang terjadi di Gunungkidul. Meskipun ada dua kapanewon yang belum terdampak, tindakan perpanjangan ini penting untuk memastikan bahwa semua warga yang mengalami krisis air bersih dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Perpanjangan status siaga darurat kekeringan di Gunungkidul merupakan langkah yang penting dalam mengatasi krisis air bersih yang dialami oleh 118.000 warga di 16 kapanewon. Dengan adanya perpanjangan ini, diharapkan bantuan dan upaya penanggulangan dapat terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Semoga dengan kerja sama semua pihak, kekeringan di Gunungkidul dapat segera teratasi dan warga dapat kembali hidup normal.