Pengalaman Menghadapi Kematian Uyutku

Pada tahun 2019, saya mengalami kejadian yang sangat mengguncangkan hidup saya. Saat itu, saya sedang pergi les dan tidak menyadari bahwa saat itu juga, uyut (kakek) saya meninggal dunia. Ketika saya pulang, saya mendapat kabar dari seorang teman bahwa uyut saya telah pergi untuk selamanya. Awalnya, saya tidak bisa mempercayainya, tetapi ketika saya melihat bendera kuning yang dikibarkan di rumah uyut, saya langsung merasakan kehilangan yang mendalam. Segera setelah itu, saya berlari pulang ke rumah. Ketika saya sampai di rumah, saya melihat keluarga dan tetangga berkumpul di sana. Saya melihat mbahteu (nenek), ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya sedang menangis, tetapi saya masih terlalu terkejut untuk menangis. Saya merasa bingung seperti orang yang kehilangan arah. Saya ingin bercerita kepada seseorang, tetapi tidak tahu kepada siapa. Semua keluarga sibuk dengan urusan pemakaman, dan akhirnya saya hanya bisa menyimpan perasaan itu sendiri. Malam harinya, semakin banyak keluarga yang datang ke rumah. Rumah semakin ramai dan saya merasa semakin kebingungan. Pagi harinya, saat prosesi pemakaman dimulai, rumah semakin penuh dengan kerumunan orang. Saat melihat uyut saya yang sudah dikafani, saya melihat wajahnya yang tersenyum dan itu membuat saya menangis dengan sangat sedih. Tangisan saya begitu keras sehingga membuat ibu kesulitan untuk menenangkan saya. Melihat uyut saya untuk terakhir kalinya, rasanya sangat berat dan membuat saya merasa hancur. Kehilangan ini begitu mendalam dalam hati saya. Meskipun saya masih merasakan kesedihan yang mendalam, saya berusaha untuk tetap kuat dan mengingat kenangan indah bersama uyut saya.