Aku Hanya Teman

Selia dan Daniel adalah dua teman yang tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Mereka hanya bertemu seminggu sekali saat pelatihan basket di sekolah Cendika Bangsa. Selia selalu aktif dalam bermain basket di hari Minggu, meskipun basket adalah hal yang sulit bagi Selia. Namun, dia senang karena bisa bertemu dengan Gebetan yang dia cintai. Daniel, di sisi lain, adalah orang yang cuek dan jarang berkomunikasi. Sulit bagi mereka berdua untuk berkomunikasi, tetapi mereka tetap bertahan. Tahun 2018 menjadi tahun yang penuh dengan penantian bagi Selia dan Daniel. Setelah menunggu selama satu tahun, akhirnya mereka bisa berkomunikasi. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Daniel memutuskan untuk berhubungan dengan orang lain dan menjalani kisah cinta yang baru. Selia merasa sedih dan terpuruk di kamar. Dia merenung tentang dirinya sendiri dan bagaimana dia harus melanjutkan hidupnya. Cerita ini menggambarkan perjuangan Selia dan Daniel dalam menjalin hubungan persahabatan yang sulit. Meskipun mereka akhirnya bisa berkomunikasi, keputusan Daniel untuk berhubungan dengan orang lain membuat Selia merasa sedih dan kecewa. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi dalam hubungan dan bagaimana keputusan seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Meskipun cerita ini sedih, kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman Selia dan Daniel. Kita harus belajar untuk berkomunikasi dengan baik dalam hubungan kita dan mempertimbangkan perasaan orang lain sebelum membuat keputusan yang dapat mempengaruhi mereka.