Bromance di Tengah Penjajahan Belanda: Kisah Tuan dan Pembantuny

Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, terdapat sebuah kisah yang unik dan tak terduga antara seorang tuan dan pembantunya. Meskipun hubungan mereka terlihat harmonis, namun di balik itu tersimpan rahasia gelap yang tak terbayangkan. Meneer, seorang tuan yang hidup dalam kemewahan, memiliki kebiasaan yang tak lazim. Ia ternyata seorang kanibal yang memakan sesama orang Belanda, terutama wanita yang dijodohkan dengannya. Namun, di balik kekejaman itu, Meneer memiliki seorang pembantu setia yang selalu membantunya menghilangkan barang bukti dan memasak. Hubungan antara Meneer dan pembantunya terlihat tak sehat. Meskipun pembantu tersebut terlibat dalam tindakan keji Meneer, ia tetap setia dan tak pernah meninggalkan tuannya. Mereka bahkan sering berbagi cerutu dan dinyalakan berdekatan dengan satu korek api, menciptakan ikatan yang lebih dalam di antara mereka. Pembantu tersebut belajar banyak hal dari Meneer, namun ia juga menjadi korban manipulasi tuannya. Meneer memanfaatkannya untuk terus bersama dan membantu dalam kejahatan yang dilakukannya. Meskipun pembantu tersebut menyadari bahwa hubungan mereka tak sehat, ia tetap terjebak dalam lingkaran kekuasaan dan ketergantungan pada Meneer. Kisah bromance ini menggambarkan kompleksitas hubungan antara Meneer dan pembantunya di tengah penjajahan Belanda. Meskipun terdapat kejahatan dan ketidaksehatan dalam hubungan mereka, kisah ini juga mengungkapkan sisi lain dari persahabatan yang tak terduga.