Jam Malam, Pelajaran Tak Terduga **

Mentari mulai meredup, langit berganti warna jingga kemerahan. Di kamarnya, Rara masih asyik bergelut dengan buku pelajaran. Jam malam sudah dekat, tapi ia masih belum menyelesaikan tugasnya. Rasa frustasi menggerogoti hatinya. Ia ingin sekali bermain bersama teman-temannya, tapi kewajiban sekolah tak bisa ditunda. "Rara, sudah jam 9! Cepat tidur!" Suara Mama memanggil dari luar. Rara menghela napas. Ia tahu Mama selalu tegas soal jam malam. Tapi, ia merasa tak adil. Teman-temannya bisa begadang hingga larut malam, sementara ia harus terkurung di kamar. "Mama, aku belum selesai mengerjakan tugas!" protes Rara. "Besok pagi kamu bisa menyelesaikannya. Tidur yang cukup lebih penting," jawab Mama lembut. Rara pun terpaksa menuruti Mama. Ia berbaring di tempat tidur, namun pikirannya masih melayang pada tugas yang belum selesai. Ia teringat saat teman-temannya bercerita tentang keseruan bermain hingga larut malam. Rasa iri menggerogoti hatinya. Namun, saat Rara tertidur, ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat dirinya berlari kencang di tengah malam. Ia merasa bebas dan bahagia. Tapi, tiba-tiba ia terjatuh dan terluka. Rara terbangun dengan keringat dingin. Ia menyadari bahwa jam malam bukanlah hukuman, melainkan bentuk kasih sayang Mama. Jam malam mengajarkannya tentang pentingnya istirahat, disiplin, dan tanggung jawab. Sejak saat itu, Rara mulai memahami makna jam malam. Ia belajar untuk mengatur waktu dengan lebih baik, sehingga bisa menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu dan tetap memiliki waktu untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Pesan:** Jam malam mungkin terasa membatasi, namun di baliknya tersimpan pesan penting tentang kesehatan, disiplin, dan tanggung jawab. Dengan memahami makna di baliknya, kita bisa menjadikan jam malam sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.