Mengenal Lebih Dekat Pupuh Jerum: Struktur, Fungsi, dan Contohnya dalam Sastra Sunda

essays-star 4 (156 suara)

Pupuh Jerum merupakan salah satu jenis pupuh dalam sastra Sunda yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Pupuh ini memiliki struktur, fungsi, dan contoh yang menarik untuk dipelajari. Melalui pemahaman yang mendalam tentang Pupuh Jerum, kita dapat lebih menghargai kekayaan dan keindahan sastra Sunda.

Struktur Pupuh Jerum

Pupuh Jerum memiliki struktur yang unik dan khas. Struktur ini terdiri dari empat baris dalam setiap bait, dengan pola rima AABB. Setiap baris memiliki jumlah suku kata yang berbeda, yaitu 8, 8, 8, dan 12 suku kata. Pola ini menciptakan irama dan ritme yang khas dalam Pupuh Jerum.

Fungsi Pupuh Jerum

Pupuh Jerum memiliki fungsi yang beragam dalam sastra Sunda. Fungsi utamanya adalah untuk menyampaikan pesan dan cerita dengan cara yang indah dan menarik. Pupuh Jerum sering digunakan untuk menceritakan kisah-kisah rakyat, legenda, dan cerita-cerita moral. Selain itu, Pupuh Jerum juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan, seperti cinta, rindu, dan kesedihan.

Contoh Pupuh Jerum

Berikut adalah contoh Pupuh Jerum yang diambil dari karya sastra Sunda:

> *Cikur*

>

> *Di bumi nu geulis*

>

> *Kuring ngarasa bungah*

>

> *Ngan kudu inget ka nu geus*

>

> *Ka nu geus ngantunkeun kuring*

Contoh Pupuh Jerum di atas menceritakan tentang perasaan seseorang yang merasa bahagia di bumi yang indah, namun tetap mengingat orang yang telah meninggalkannya.

Kesimpulan

Pupuh Jerum merupakan salah satu jenis pupuh dalam sastra Sunda yang memiliki struktur, fungsi, dan contoh yang menarik. Struktur Pupuh Jerum terdiri dari empat baris dalam setiap bait dengan pola rima AABB dan jumlah suku kata yang berbeda. Fungsi Pupuh Jerum adalah untuk menyampaikan pesan dan cerita dengan cara yang indah dan menarik. Pupuh Jerum sering digunakan untuk menceritakan kisah-kisah rakyat, legenda, dan cerita-cerita moral. Melalui pemahaman yang mendalam tentang Pupuh Jerum, kita dapat lebih menghargai kekayaan dan keindahan sastra Sunda.