Penentuan Jurnal PBB Pedesaan dan Perkotaan oleh SKPD Dinas Pendapatan

Dalam keputusannya, SKPD Dinas Pendapatan menetapkan PBB Pedesaan dan Perkotaan sebesar Rp 50.000.000. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai jurnal yang harus digunakan untuk mencatat transaksi ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas opsi jurnal yang mungkin digunakan dalam situasi ini. Opsi A: Tidak dijurnal Opsi B: Kas Bendahara penerimaan / D 50.000.000 Piutang pajak daerah / K 50.000.000 Opsi C: RK PPKD / D 50.000.000 KAS bendahara penerimaan / K 50.000.000 Opsi D: Piutang pajak daerah / D 50.000.000 Pendapatan PBB pedesaan dan perkotaan / K 50.000.000 Opsi E: Perubahan SAL / D 50.000.000 Pendapatan PBB pedesaan dan perkotaan / K 50.000.000 Dalam situasi ini, opsi yang paling sesuai adalah opsi B. Menggunakan jurnal Kas Bendahara penerimaan / D 50.000.000 Piutang pajak daerah / K 50.000.000 akan memungkinkan SKPD Dinas Pendapatan untuk mencatat penerimaan PBB Pedesaan dan Perkotaan sebesar Rp 50.000.000 dengan benar. Pilihan ini memungkinkan pencatatan yang akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Dengan menggunakan jurnal ini, SKPD Dinas Pendapatan dapat melacak penerimaan PBB Pedesaan dan Perkotaan dengan efektif dan memastikan bahwa transaksi tersebut tercatat dengan benar. Dalam kesimpulan, SKPD Dinas Pendapatan harus menggunakan jurnal Kas Bendahara penerimaan / D 50.000.000 Piutang pajak daerah / K 50.000.000 untuk mencatat penerimaan PBB Pedesaan dan Perkotaan sebesar Rp 50.000.000. Dengan menggunakan jurnal ini, SKPD Dinas Pendapatan dapat memastikan pencatatan yang akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.