Dialog Drama "Si Pahit Lidah dan Si Mata Itu

Adegan 1: Di Taman Sekolah (Ani sedang duduk di bangku taman sekolah, sedangkan Budi sedang berjalan-jalan) Ani: (sambil menghela nafas) Aku benar-benar tidak tahan dengan sikap Si Pahit Lidah itu! Budi: Apa yang dia lakukan sekarang? Ani: Dia selalu mengkritik dan mencela setiap langkah yang aku ambil. Dia bahkan tidak pernah memberikan pujian sedikit pun. Budi: Mungkin dia hanya ingin membantumu menjadi lebih baik. Ani: Tapi caranya salah, Budi. Dia tidak perlu menyakiti perasaanku dengan kata-kata yang pedas. Adegan 2: Di Ruang Kelas (Ani dan Budi sedang duduk di meja belakang, sedangkan Si Pahit Lidah sedang duduk di depan mereka) Ani: (sambil menatap Si Pahit Lidah) Kenapa dia selalu melihatku dengan tatapan sinis seperti itu? Budi: Mungkin dia iri dengan kemampuanmu yang selalu mendapatkan nilai bagus. Ani: Tapi itu bukan alasan untuk membuatku merasa tidak nyaman di kelas. Adegan 3: Di Kantin Sekolah (Ani dan Budi sedang duduk di meja kantin, sedangkan Si Pahit Lidah sedang duduk di meja sebelah) Ani: (sambil menggigit bibirnya) Aku benar-benar ingin menghadapinya dan mengatakan betapa menyebalkannya sikapnya. Budi: Tapi apakah itu akan mengubah apa pun? Mungkin lebih baik kita mencoba memahami mengapa dia bertindak seperti itu. Ani: Tapi bagaimana kita bisa memahami seseorang yang selalu menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan? Budi: Mungkin dia memiliki masalah yang tidak kita ketahui. Kita bisa mencoba mendekatinya dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Adegan 4: Di Ruang Kelas (Ani dan Budi sedang duduk di meja belakang, sedangkan Si Pahit Lidah sedang duduk di depan mereka) Ani: (sambil menatap Si Pahit Lidah dengan penuh empati) Apa yang sebenarnya terjadi, Si Pahit Lidah? Apakah ada yang bisa kami bantu? Si Pahit Lidah: (terkejut) Apa maksudmu? Ani: Kami melihat bahwa kamu selalu menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan. Apakah ada masalah yang sedang kamu hadapi? Si Pahit Lidah: (terdiam sejenak) Aku... aku sedang mengalami masalah keluarga. Aku minta maaf jika sikapku membuatmu tidak nyaman. Ani: (sambil tersenyum) Tidak apa-apa. Kami di sini untukmu, Si Pahit Lidah. Jika kamu butuh teman untuk berbicara, kami siap mendengarkan. Budi: (sambil mengangguk) Kami ingin membantu, bukan hanya sebagai teman sekelas, tapi juga sebagai teman sejati. Adegan 5: Di Taman Sekolah (Ani, Budi, dan Si Pahit Lidah sedang duduk di bangku taman sekolah) Ani: (sambil tersenyum) Aku senang kita bisa berbicara dan memahami satu sama lain sekarang. Si Pahit Lidah: (sambil tersenyum) Aku juga senang memiliki teman seperti kalian. Terima kasih atas dukungannya. Budi: (sambil mengangguk) Kita semua memiliki masalah dan kesulitan dalam hidup. Tapi dengan saling mendukung dan memahami, kita bisa melewati semuanya. Akhir dialog drama.