Kisah Legenda Batu Menangis

Dahulu kala, di sebuah bukit yang jauh dari desa, tinggal seorang ibu tunggal perempuannya yang sangat cantik. Namun, anak perempu itu sangat malas dan tidak ingin membantu ibunya sama sekali. Selain itu, dia juga sangat sombong, dan ibunya harus memenuhi semua keinginannya. Suatu hari, ibu dan anak perempu itu pergi ke pasar. Anak perempu itu mengenakan pakaian terbaiknya dan berjalan di depan ibunya. Dia tidak berjalan bersebelahan dengan ibunya karena merasa malu. Semua orang melihatnya dan terkesan dengan kecantikanya. "Hi girl, kamu terlihat sangat cantik. Tapi, siapa wanita tua yang mengikutimu? Apakah dia ibumu? Mengapa kamu membiarkannya membawa keranjang belanja yang begitu berat?" tanya seorang pria. "Oh my Gosh, tentu dia bukan ibuku. Dia hanya pembantuku dan itu adalah pekerjaannya untuk membantuku belanja," jawab anak perempu. Setiap kali dia mendapat pertanyaan seperti itu, dia selalu memberikan jawaban yang sama. Ibu hanya diam-diam. Namun, setelah mendengar hal itu berulang kali, hatinya mulai sakit. Tiba-tiba, ibu berhenti dan duduk di pinggir jalan, menangis. "Mom, mengapa kamu berhenti di sana? Mari kita pergi atau kita akan terlambat pulang sebelum tengah malam," teriakan anak perempu. Ibu tidak merespons, dia mengangkat tangannya dan berdoa, "Tuhan, ampun aku karena tidak bisa mendidik anak ini. Aku bersedia jika kamu menghukum anak ini yang tidak patuh, Tuhan." Tiba-tiba langit menjadi gelap, petir terdengar, dan sebuah petir menabrak pohon. Anak perempu itu terjatuh dan terluka parah. Ibu segera berlari ke arahnya dan merawat luka-lukanya. Dia merasa sangat sedih dan bersalah karena tidak bisa mendidik anaknya dengan baik. Kisah legenda batu menangis ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai dan mendidik anak-anak kita dengan baik. Ketika kita tidak bisa mendidik mereka, kita harus meminta bantuan Tuhan untuk menghukum mereka yang tidak patuh. Ini adalah kisah yang menggugah emosi dan mengingatkan kita tentang kepentingan kita sebagai orang tua untuk mendidik anak-anak kita dengan baik.