Pelukan Hangat di Balik Kemarahan **

Senja menyapa Jakarta dengan lembut, langit berwarna jingga menyapa para penggemar yang berbondong-bondong menuju teater JKT48. Di balik gemerlap panggung, sebuah kisah hangat terukir di antara tiga sosok: Shani, Lia, dan Sila. Hari itu, Shani, sang kakak, terlihat marah. Lia dan Sila, adik-adiknya, menyembunyikan luka di jari mereka. Ketakutan menghantui mereka, takut akan amarah Shani. Saat Shani mengetahui hal itu, amarahnya memuncak. Lia dan Sila langsung ingin pergi, namun kaki mereka tersandung kursi teater. "Aduh!" Pekik Lia dan Sila bersamaan, kaki mereka berdarah. Shani yang melihat kejadian itu langsung menghampiri mereka. Namun, Lia dan Sila langsung mundur, masih takut dengan Shani. Shani pun berusaha mendekati mereka dengan lembut. Saat ia hampir sampai, matanya menangkap sebuah kursi di belakang Lia dan Sila. Dengan cepat, Shani menarik tangan mereka agar tidak jatuh lagi. Lia dan Sila sedikit berontak, namun kekuatan Shani lebih kuat. Tangis Lia dan Sila pecah di pelukan Shani. Di balik kemarahannya, Shani menyimpan kasih sayang yang mendalam untuk adik-adiknya. Pelukan hangat itu menjadi bukti nyata bahwa di balik amarah, tersimpan cinta yang tak terhingga. Pesan:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik amarah, terkadang tersimpan kasih sayang yang mendalam. Shani, meskipun terlihat marah, tetap menunjukkan kepeduliannya kepada Lia dan Sila. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa komunikasi yang baik dan empati sangat penting dalam membangun hubungan yang harmonis.