Batasan dan Etika dalam Art-Based Research: Perspektif Akademisi dan Seniman

Batasan dalam Art-Based Research

Art-Based Research (ABR) adalah pendekatan penelitian yang memanfaatkan seni sebagai alat untuk memahami dan memperluas pengetahuan tentang dunia. Meski begitu, ada batasan yang perlu dipahami dalam ABR. Pertama, ABR bukanlah metode penelitian yang dapat digunakan untuk semua jenis penelitian. ABR paling efektif ketika digunakan untuk penelitian yang berfokus pada pengalaman manusia, emosi, dan persepsi.

Selain itu, ABR juga memiliki batasan dalam hal interpretasi. Hasil dari ABR seringkali bersifat subjektif dan dapat ditafsirkan secara berbeda oleh setiap individu. Ini berarti bahwa hasil penelitian ABR mungkin tidak dapat diulang atau divalidasi dengan cara yang sama seperti penelitian kuantitatif atau kualitatif lainnya.

Etika dalam Art-Based Research

Etika juga menjadi pertimbangan penting dalam ABR. Sebagai peneliti, ada tanggung jawab etis untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang adil dan tidak merugikan subjek penelitian. Dalam konteks ABR, ini bisa berarti memastikan bahwa subjek penelitian diberi kesempatan untuk memberikan persetujuan mereka sebelum karya seni yang melibatkan mereka dibuat atau dipublikasikan.

Selain itu, peneliti juga harus mempertimbangkan bagaimana hasil penelitian mereka mungkin mempengaruhi subjek penelitian dan komunitas yang lebih luas. Misalnya, peneliti harus berhati-hati untuk tidak mengeksploitasi subjek penelitian atau komunitas mereka untuk keuntungan pribadi atau akademis.

Perspektif Akademisi dan Seniman

Akademisi dan seniman mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang ABR. Dari perspektif akademis, ABR mungkin dilihat sebagai cara yang inovatif dan berharga untuk memahami dan memperluas pengetahuan. Namun, beberapa akademisi mungkin skeptis tentang validitas dan reliabilitas ABR sebagai metode penelitian.

Sementara itu, dari perspektif seniman, ABR mungkin dilihat sebagai cara untuk menggabungkan praktik seni mereka dengan penelitian dan pengetahuan akademis. Namun, beberapa seniman mungkin merasa bahwa ABR membatasi kreativitas mereka atau mengubah seni mereka menjadi sesuatu yang lebih akademis dan kurang spontan.

Menyimpulkan Batasan dan Etika dalam Art-Based Research

Secara keseluruhan, ABR adalah pendekatan penelitian yang unik yang memiliki potensi untuk memperluas pemahaman kita tentang dunia. Namun, ada batasan dan pertimbangan etis yang perlu dipahami dan dihargai. Baik akademisi maupun seniman perlu memahami dan menghargai batasan dan etika ini untuk memastikan bahwa ABR dilakukan dengan cara yang adil, etis, dan bermakna.