Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Runtuhnya Daulah Umayyah **

Daulah Umayyah, salah satu kerajaan Islam pertama, menorehkan sejarah gemilang dengan perluasan wilayah yang luas. Namun, kejayaan ini tak berlangsung selamanya. Runtuhnya Daulah Umayyah pada abad ke-8 Masehi merupakan bukti bahwa kerajaan yang kuat pun dapat mengalami kejatuhan. Faktor-faktor internal yang berperan dalam kemunduran ini menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Salah satu faktor internal yang signifikan adalah keberpihakan terhadap kesukuan. Khalifah Umayyah cenderung memberikan posisi penting kepada kaum Arab Quraisy, sementara kelompok non-Arab (Mawali) yang juga berjasa dalam perluasan wilayah merasa terpinggirkan. Hal ini memicu rasa ketidakpuasan dan melahirkan gerakan perlawanan. Selain itu, figur khalifah yang lemah juga menjadi faktor penting. Khalifah-khalifah di akhir masa Daulah Umayyah cenderung lemah dan tidak mampu mengatasi berbagai permasalahan internal. Mereka lebih fokus pada kemewahan dan kesenangan pribadi, sehingga mengabaikan kebutuhan rakyat. Kekecewaan tokoh agama juga menjadi pemicu runtuhnya Daulah Umayyah. Kelompok Syiah dan Khawarij, yang memiliki pandangan berbeda dengan pemerintahan Umayyah, merasa termarjinalkan dan melakukan perlawanan. Mereka menganggap pemerintahan Umayyah telah menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Munculnya gerakan propaganda dari keluarga Abbasiyah yang menentang pemerintahan Umayyah juga menjadi faktor penting. Mereka secara sistematis menyebarkan propaganda yang menentang kebijakan Umayyah dan menjanjikan pemerintahan yang lebih adil dan sejahtera. Propaganda ini berhasil menggerakkan rakyat dan melemahkan fondasi kekuasaan Umayyah. Kesimpulan:** Runtuhnya Daulah Umayyah merupakan bukti bahwa faktor internal dapat menjadi penyebab utama kejatuhan sebuah kerajaan. Keberpihakan terhadap kesukuan, figur khalifah yang lemah, kekecewaan tokoh agama, dan munculnya gerakan propaganda merupakan faktor-faktor internal yang berperan penting dalam kemunduran Daulah Umayyah. Kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi kita untuk selalu memperhatikan faktor internal dalam membangun dan mempertahankan sebuah pemerintahan yang kuat dan adil.