Revolusi Industri: Tonggak Lahirnya Sosiologi ##

Revolusi Industri, yang dimulai pada abad ke-18 di Inggris, menandai perubahan besar-besaran dalam kehidupan manusia. Pergeseran dari masyarakat agraris ke masyarakat industri membawa dampak yang signifikan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Dampak inilah yang menjadi salah satu faktor utama munculnya sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan sosial manusia. Perubahan yang terjadi akibat Revolusi Industri sangat drastis. Masyarakat yang sebelumnya bergantung pada pertanian dan kerajinan tangan, kini beralih ke industri manufaktur. Perkembangan teknologi seperti mesin uap dan mesin tenun memungkinkan produksi massal, yang pada gilirannya menciptakan pusat-pusat industri dan kota-kota besar. Perubahan ini membawa dampak sosial yang kompleks. Peningkatan populasi di kota-kota menyebabkan munculnya masalah baru seperti kemiskinan, kejahatan, dan penyakit. Struktur sosial yang tradisional pun terguncang, dengan munculnya kelas pekerja baru dan perubahan dalam hubungan antar manusia. Di tengah perubahan sosial yang begitu cepat dan kompleks, para pemikir mulai menyadari perlunya memahami dan menganalisis kehidupan sosial manusia. Sosiologi pun lahir sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok, serta bagaimana struktur sosial dan budaya memengaruhi perilaku manusia. Revolusi Industri menjadi titik balik dalam sejarah manusia, dan sosiologi muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari sosiologi, kita dapat memahami dinamika kehidupan sosial, serta bagaimana perubahan sosial memengaruhi kehidupan kita. Kesimpulan: Revolusi Industri merupakan tonggak penting dalam sejarah manusia, yang memicu perubahan sosial yang mendalam dan melahirkan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan sosial manusia.