Hari-hariku di Desa **

** Matahari terbit perlahan, menyapa pagi dengan lembut. Udara sejuk menusuk kulit, membawa aroma tanah basah dan dedaunan hijau. Aku membuka jendela kamar, menghirup udara segar yang terasa begitu berbeda dengan hiruk pikuk kota. Di sini, di desa, waktu berjalan lebih lambat, lebih tenang. Hari-hariku di sini dipenuhi dengan kesederhanaan. Pagi dimulai dengan membantu ibu di kebun, menyiram tanaman dan mencabut rumput liar. Siang hari, aku belajar di bawah pohon rindang, ditemani kicauan burung dan gemerisik daun. Sore hari, aku bermain bersama anak-anak desa, berlarian di sawah dan bermain petak umpet di balik pohon kelapa. Malam hari, aku duduk di teras rumah, menikmati langit malam yang dihiasi bintang-bintang berkelap-kelip. Suara jangkrik bergema, menemani obrolan hangat bersama keluarga. Di sini, aku merasakan ketenangan dan kedamaian yang tak pernah kurasakan di kota. Hidup di desa mengajarkan aku banyak hal. Aku belajar tentang kesabaran, kerja keras, dan menghargai alam. Aku belajar tentang pentingnya kebersamaan dan saling membantu. Aku belajar tentang arti hidup yang sederhana dan penuh makna. Mungkin, suatu saat nanti aku akan kembali ke kota. Namun, kenangan indah tentang kehidupan di desa ini akan selalu terukir di hatiku. Aku akan selalu merindukan udara segar, langit biru, dan keramahan penduduk desa. Aku akan selalu merindukan ketenangan dan kedamaian yang hanya bisa kurasakan di sini.