Memori Indah di Kelas

Pendahuluan: Suasana kelas yang ramai dengan meja dan kursi yang berantakan, kertas yang berterbangan, dan dinding yang penuh goresan. Teringat celotehmu yang panjang, tulisanmu yang berkesan, dan pesanmu yang terkenang. Begitulah kira-kira ingatanku 20 tahun lalu. Bagian: ① Bagian pertama: Katamu hiduplah seperti pensil, "Agar tulisanmu indah, maka rautlah ujung pensilmu." Dahulu tulisanku indah, namun harus ku raut lagi pensilku. Guru, pensilku kini tak lagi runcing. ② Bagian kedua: Ku susuri tanah yang lapang, ku rasa dulu inilah tempat yang menyenangkan. Di kelas ini, aku belajar banyak hal dan menemukan minatku dalam menulis. Setiap hari adalah petualangan baru. ③ Bagian ketiga: Aku ingat saat-saat di kelas, ketika kita semua saling berbagi cerita dan tertawa bersama. Guru kita selalu memberikan inspirasi dan dorongan untuk terus berkarya. Kelas ini adalah tempat di mana aku menemukan suara dan identitasku. Kesimpulan: Meskipun sudah 20 tahun berlalu, kenangan indah di kelas tetap terpatri dalam ingatanku. Suasana kelas yang ramai, meja dan kursi yang berantakan, kertas yang berterbangan, dan dinding yang penuh goresan menjadi saksi perjalanan kreativitasku. Terima kasih, guru, atas semua pelajaran dan kenangan yang tak terlupakan.