Mengapa Hoaks Mudah Menyebar: Logika dan Psikologi di Baliknya **

Masyarakat sering termakan isu hoaks karena beberapa faktor, baik dari sisi logika maupun psikologi. Dari sisi logika, hoaks seringkali memanfaatkan logika deduktif yang salah. Logika deduktif adalah proses berpikir yang dimulai dari pernyataan umum dan kemudian menarik kesimpulan khusus. Hoaks seringkali menggunakan pernyataan umum yang terdengar masuk akal, namun kesimpulan yang ditarik tidak benar. Contohnya, "Semua orang kaya korup. Si A kaya, jadi si A pasti korup." Pernyataan umum "semua orang kaya korup" tidak benar, sehingga kesimpulannya pun salah. Selain itu, hoaks juga memanfaatkan logika induktif yang salah. Logika induktif adalah proses berpikir yang dimulai dari pengamatan khusus dan kemudian menarik kesimpulan umum. Hoaks seringkali menggunakan contoh-contoh khusus yang dipilih secara bias untuk menarik kesimpulan umum yang tidak benar. Contohnya, "Saya melihat beberapa orang yang memakai masker sakit. Jadi, memakai masker tidak efektif." Contoh-contoh khusus yang dipilih tidak mewakili keseluruhan populasi, sehingga kesimpulannya pun salah. Dari sisi psikologi, masyarakat mudah termakan hoaks karena beberapa faktor. Pertama, keinginan untuk mendapatkan informasi cepat dan mudah. Hoaks seringkali disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik perhatian, sehingga mudah menyebar. Kedua, kepercayaan terhadap sumber informasi yang tidak kredibel. Hoaks seringkali disebarluaskan melalui media sosial atau platform online yang tidak terverifikasi. Ketiga, keinginan untuk membenarkan keyakinan sendiri. Hoaks seringkali menyajikan informasi yang sesuai dengan bias atau pandangan politik seseorang, sehingga mudah diterima tanpa dikritisi. Jika ingin mendapatkan nilai baik tanpa belajar, logika yang digunakan adalah logika deduktif yang salah. Misalnya, "Semua orang yang mendapatkan nilai baik adalah orang yang rajin belajar. Saya mendapatkan nilai baik, jadi saya pasti rajin belajar." Pernyataan umum "semua orang yang mendapatkan nilai baik adalah orang yang rajin belajar" tidak benar, sehingga kesimpulannya pun salah. Kesimpulan:** Masyarakat mudah termakan hoaks karena kombinasi faktor logika dan psikologi. Penting untuk selalu kritis terhadap informasi yang diterima dan memverifikasi kebenarannya dari sumber yang kredibel. Selain itu, penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logika yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.