The Battle of Surabaya: A Symbol of Indonesian Resistance

The Battle of Surabaya, which took place at the end of World War II, holds great significance in Indonesian history. It became a symbol of resistance against the re-imposition of Dutch colonial rule and played a crucial role in the country's fight for independence. This article will explore the historical context, events, and impact of the Battle of Surabaya. Pada akhir Perang Dunia II, banyak orang Indonesia percaya bahwa kemerdekaan sudah dekat. Namun, sedikit yang menyadari bahwa masih akan ada lima tahun pertempuran sebelum negara ini benar-benar merdeka. Kawasan di sekitar kota Surabaya di Jawa Timur menjadi tempat pertempuran yang paling sengit, dan Pertempuran Surabaya ini menelan banyak korban jiwa dari pihak Indonesia. Pertempuran ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Presiden Sukarno menyatakan kemerdekaan Indonesia. Namun, pada tanggal 19 September, tawanan Belanda, dengan dukungan Jepang, menduduki Hotel Oranje di Surabaya dan mengibarkan bendera Belanda. Ketika hal ini terjadi, para pemuda Indonesia dengan cepat mengganti bendera Jepang di semua kantor dengan bendera Indonesia. Ketika mereka mendengar apa yang dilakukan oleh Belanda, para pemuda Indonesia segera menuju hotel tersebut dan pertempuran pun pecah dengan Belanda yang bertekad untuk mempertahankan bendera mereka. Segera terdengar tembakan dan beberapa orang terluka, baik dari pihak Belanda maupun Indonesia, ketika beberapa pemuda Indonesia memanjat tiang bendera dan memotong garis biru dari bendera Belanda. Pada awal Oktober, pertempuran sengit pecah antara Indonesia dan Jepang, yang menolak menyerahkan senjata mereka. Para pemuda Indonesia berhasil menguasai banyak gedung di Surabaya dan mengendalikan ratusan mobil dan truk untuk memudahkan pergerakan mereka di seluruh kota. Pada tanggal 25 Oktober, sekitar 6.000 tentara Inggris dari Brigade ke-49 Divisi ke-23 di bawah komando Brigadir Mallaby memasuki Surabaya. Mereka diperintahkan untuk mengorganisir pembebasan tawanan perang Sekutu, dan Indonesia dengan senang hati bekerja sama. Namun, Inggris juga berusaha merebut kembali Surabaya untuk Belanda dan menduduki bangunan-bangunan kunci serta stasiun kereta api. Mereka juga menjatuhkan selebaran di atas kota yang memberi tahu penduduk bahwa siapa pun yang terlihat membawa senjata akan ditembak. Pertempuran Surabaya menjadi titik balik dalam perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Meskipun banyak korban jiwa dari pihak Indonesia, semangat perlawanan yang ditunjukkan oleh rakyat Surabaya menginspirasi gerakan kemerdekaan di seluruh negeri. Pertempuran ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia tidak akan menyerah dalam perjuangan melawan penjajahan. Dengan demikian, Pertempuran Surabaya adalah peristiwa bersejarah yang tidak boleh dilupakan dalam perjalanan panjang Indonesia menuju kemerdekaan.