Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis di Nusantara: Lebih dari Sekadar Perlawanan Dagang **

Pendahuluan: Artikel ini akan membahas perlawanan terhadap bangsa Portugis di Nusantara, dengan fokus pada dua contoh utama: Kesultanan Ternate dan Kesultanan Demak. Bagian: ① Perlawanan Kesultanan Ternate: Perlawanan Kesultanan Ternate terhadap Portugis dipicu oleh monopoli perdagangan, campur tangan dalam urusan internal, dan penyebaran agama Katolik. Sultan Hairun memimpin perlawanan, namun tertangkap dan dihukum mati. Perjuangan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah, yang berhasil mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1575. ② Perlawanan Kesultanan Demak: Perlawanan Kesultanan Demak terhadap Portugis dipicu oleh pendudukan Malaka pada 1511 dan kebijakan monopoli perdagangan yang merugikan para pedagang Islam. Serangan Demak pada 1512 dan 1513 merupakan bentuk solidaritas dan upaya untuk menghentikan dominasi Portugis. Kesimpulan:** Perlawanan terhadap bangsa Portugis di Nusantara menunjukkan semangat perlawanan terhadap penjajahan dan upaya untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan bangsa. Meskipun tidak selalu berhasil dalam mengusir Portugis sepenuhnya, perlawanan ini menunjukkan tekad dan keberanian rakyat Nusantara dalam menghadapi kekuatan asing.