Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Mantan Pegawai

PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari penghasilan yang diterima oleh mantan pegawai. Dalam hal ini, kita akan membahas penghitungan PPh Pasal 21 berdasarkan informasi yang diberikan. Pada September 201, seorang mantan pegawai menerima penghasilan sebesar Rp250.000 per hari. Jika kita mengalikan ini dengan jumlah hari dalam seminggu (7 hari) dan jumlah minggu dalam sebulan (4 minggu), kita dapat menghitung penghasilan bruto sebesar Rp7.000.000 per bulan. Selanjutnya, kita perlu menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan ini. Berdasarkan informasi yang diberikan, PPh Pasal 21 dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto yang diterima. Dalam hal ini, tarif yang berlaku adalah 5% dari penghasilan bruto. Jadi, penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan sebesar Rp7.000.000 per bulan adalah 5% x Rp7.000.000 = Rp350.000 per bulan. Selain itu, kita juga perlu memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya. Pada Juni 2016, perusahaan menerima jasa produksi tahun 2015 sebesar Rp35.000.000. Berdasarkan informasi yang diberikan, PPh Pasal 21 atas penghasilan ini juga dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto yang diterima. Jadi, penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan sebesar Rp35.000.000 adalah 5% x Rp35.000.000 = Rp1.750.000. Dengan demikian, total PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah Rp350.000 (untuk penghasilan bulanan) + Rp1.750.000 (untuk penghasilan tahunan) = Rp2.100.000. Namun, berdasarkan informasi yang diberikan, PPh Pasal 21 yang dipotong adalah Rp2.750.000. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam perhitungan PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam kesimpulannya, penghitungan PPh Pasal 21 untuk mantan pegawai memerlukan perhitungan yang cermat dan memperhatikan semua informasi yang relevan. Penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan memotong PPh Pasal 21 dengan benar.