Teori Permintaan Uang Setelah Masa Keynes: Baumol, Tobin, dan Friedman

Setelah masa Keynes, muncul tiga teori permintaan uang yang penting, yaitu teori permintaan uang untuk tujuan transaksi oleh Baumol, teori permintaan uang untuk spekulasi oleh Tobin, dan teori permintaan uang menurut Friedman. Teori-teori ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana individu dan lembaga keuangan mengelola uang tunai mereka dalam menghadapi perubahan tingkat bunga. Menurut Baumol, keberadaan lembaga keuangan yang memberikan bunga menyebabkan orang yang memegang uang tunai mengalami kerugian yang disebut opportunity cost, di mana mereka kehilangan kesempatan memperoleh bunga dari pendapatan mereka. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin tinggi pula biaya yang harus ditanggung seseorang dalam memegang uang tunai. Oleh karena itu, seseorang akan menentukan jumlah uang yang akan dipakai untuk tujuan transaksi yang dapat mengoptimalkan penghasilan. Teori permintaan uang untuk spekulasi oleh Tobin memberikan perspektif yang berbeda, dengan fokus pada bagaimana individu dan lembaga keuangan memilih antara aset berbunga dan uang tunai dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Sementara itu, teori permintaan uang menurut Friedman menyoroti hubungan antara tingkat harga dan jumlah uang yang diminta oleh masyarakat. Friedman menekankan bahwa perubahan jumlah uang yang beredar akan mempengaruhi tingkat harga dalam jangka panjang. Dengan demikian, teori-teori permintaan uang setelah masa Keynes memberikan pandangan yang kaya dan beragam tentang bagaimana individu dan lembaga keuangan mengelola uang tunai mereka dalam menghadapi berbagai kondisi ekonomi.