Kembalinya Sang Pemburu: Ria, Sang Magister Defensor **

Sorak sorai para penggemar JKT48 memenuhi Theater JKT48. Malam ini, para member akan menampilkan lagu-lagu hits mereka. Namun, suasana riuh itu tiba-tiba terhenti. Pintu teater terbuka dengan keras, dan seorang perempuan dengan tatapan tajam dan aura dingin melangkah masuk. Ria, adik dari Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine JKT48, berdiri di sana. Namun, Ria yang dulu dikenal dengan ketangkasannya dalam memanah dan senyum cerianya, kini telah berubah. Rambutnya yang dulu terurai indah kini diikat ketat, matanya memancarkan aura kejam, dan di tangannya tergenggam sebuah pedang yang berkilauan. Ria, pemimpin Geng Magister Defensor, geng yang ditakuti di seluruh dunia, telah kembali. Keenam kakaknya tercengang. Mereka tak percaya bahwa Ria, adik mereka yang penuh kasih sayang, telah menjadi pemimpin geng yang kejam. Ria, yang dulu selalu mendukung mereka di setiap penampilan, kini berdiri di hadapan mereka dengan tatapan dingin. "Kalian semua tahu siapa aku sekarang," ujar Ria dengan suara dingin. "Aku datang untuk mengambil apa yang menjadi hakku." Suasana di teater menjadi hening. Para member JKT48 saling berpandangan dengan rasa takut. Ria, yang dulu menjadi bagian dari keluarga mereka, kini menjadi ancaman bagi mereka. "Ria, apa yang kau lakukan?" tanya Shani dengan suara bergetar. "Kenapa kau menjadi seperti ini?" Ria hanya tersenyum sinis. "Aku hanya mengikuti jalan yang telah ku pilih," jawabnya. "Dan jalan itu tidak akan pernah berubah." Ria kemudian menunjuk ke arah para member JKT48. "Kalian semua adalah bagian dari masa laluku. Dan masa lalu itu sudah berakhir." Dengan kata-kata terakhir itu, Ria berbalik dan meninggalkan teater. Para member JKT48 terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Ria, adik mereka, telah berubah menjadi sosok yang asing dan menakutkan. Emosi dan Wawasan:** Kisah ini menunjukkan bagaimana masa lalu dapat membentuk seseorang menjadi sosok yang berbeda. Ria, yang dulunya seorang atlet panah yang penuh kasih sayang, telah berubah menjadi pemimpin geng yang kejam. Kisah ini juga menunjukkan bagaimana keluarga dapat terpecah karena perbedaan jalan hidup.