Menghitung Jumlah Modal Akhir dengan Suku Bunga Tunggal dan Majemuk

Pada hari Rabu, 24 Juli 2024, siswa Statistik di Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali akan menghadiri ujian akhir semester. Salah satu soal yang akan diajukan adalah menghitung jumlah modal akhir dengan menggunakan suku bunga tunggal dan majemuk. Soal pertama meminta siswa untuk menghitung jumlah modal akhir dari modal awal sebesar Rp10.000.000,00 yang dipinjamkan selama 3 tahun dengan suku bunga tunggal sebesar 1%. Suku bunga tunggal dihitung dengan cara mengalikan modal awal dengan suku bunga dan menghitung jumlah modal akhir setelah periode waktu tertentu. Dalam kasus ini, jumlah modal akhir akan menjadi Rp10.000.000,00 + (Rp10.000.000,00 * 1% * 3 tahun) = Rp10.000.000,00 + Rp300.000,00 = Rp10.300.000,00. Soal kedua meminta siswa untuk menghitung jumlah modal akhir dari modal awal sebesar Rp10.000.000,00 yang dipinjamkan selama 2 tahun dengan suku bunga majemuk sebesar 2%. Suku bunga majemuk dihitung dengan cara mengalikan modal awal dengan suku bunga dan menghitung jumlah modal akhir setelah periode waktu tertentu. Dalam kasus ini, jumlah modal akhir akan menjadi Rp10.000.000,00 + (Rp10.000.000,00 * 2% * 2 tahun) = Rp10.000.000,00 + Rp400.000,00 = Rp10.400.000,00. Soal ketiga meminta siswa untuk menghitung angsuran ke-5 dari pinjaman yang akan dilunasi dengan sistem anuitas bulanan. Angsuran ke-5 akan menjadi Rp400.000,00 - (Rp315.000,00 * 5) = Rp400.000,00 - Rp1575.000,00 = Rp2725.000,00. Soal keempat meminta siswa untuk menghitung nilai anuitas dari pinjaman yang akan dicicil dengan sistem anuitas tahunan selama 10 tahun. Nilai anuitas akan menjadi (Rp250.000.000,00 - Rp100.000.000,00) / (1 + 0,18)^10 = Rp100.000.000,00 / (1 + 0,18)^10 = Rp18.181.818,18. Dengan memahami konsep suku bunga tunggal dan majemuk, siswa akan dapat menghitung jumlah modal akhir dan nilai anuitas dengan akurat. Ini akan membantu mereka dalam menghadiri ujian akhir semester dan mempersiapkan diri untuk masa depan.