Peran Kota Barus dalam Perdagangan Rempah di Nusantar

Kota Barus, sebuah kota pelabuhan kuno di Nusantara, memiliki peran penting dalam perdagangan rempah pada abad ke-1 M. Dalam peta "Guide to Geography" yang dibuat oleh astronom Alexandria, Claudius Ptolemaeus, nama Barus tercatat sebagai salah satu kota penting. Kota ini merupakan sumber kapur barus, sebuah komoditas yang sangat diburu oleh pelaut Yunani-Romawi, Mesir, Arab, Tiongkok, dan Hindustan pada masa itu. Informasi ini menunjukkan bahwa pelaut-pelaut dari seluruh dunia telah berdagang hingga ke Barus. Kota ini menjadi pusat perdagangan rempah yang strategis, karena kapur barus merupakan salah satu rempah yang sangat berharga pada saat itu. Kapur barus digunakan dalam berbagai industri, termasuk parfum, obat-obatan, dan pengawet makanan. Selain itu, sejarawan A.G. Frank menyatakan bahwa Jalur Sutra bukanlah jalur rempah. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa perdagangan rempah tidak terbatas pada Jalur Sutra saja. Kota-kota seperti Barus juga memiliki peran penting dalam perdagangan rempah di Nusantara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kota Barus memiliki peran yang signifikan dalam perdagangan rempah di Nusantara pada masa lampau. Kota ini menjadi pusat perdagangan kapur barus yang sangat diburu oleh pelaut-pelaut dari berbagai belahan dunia. Perdagangan rempah tidak hanya terbatas pada Jalur Sutra, tetapi juga melibatkan kota-kota pelabuhan seperti Barus.