Perbandingan Kontak Diplomasi Resmi dan Tidak Resmi dalam G20 Indonesi

Dalam konteks hubungan internasional, terdapat perbedaan yang signifikan antara kontak diplomasi resmi dan tidak resmi. Di forum G20, Indonesia sebagai salah satu anggota memiliki beragam interaksi baik secara official transaction maupun unofficial transaction dengan negara-negara lainnya.

1. Official Transaction:

Kontak diplomatik resmi sering kali dilakukan melalui pertemuan bilateral atau multilateral di acara-acara resmi seperti konferensi tingkat tinggi atau pertemuan kepala negara. Sebagai contoh, saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada tahun 2022, Presiden RI melakukan pembicaran langsung dengan pemimpin dari negaranya untuk membahas isu-isu ekonomi global.

Selain itu, delegasi pemerintah juga bertemu dengan para pejabat asing untuk menjalin kerja sama dalam bidang perdagangan internasional serta keamanan regional. Misalnya ketika Menteri Luar Negeri Republik Indonesia mengadakan diskusi formal tentang rencana kolaborasi investasi bersama mitra dagang utama di sela-sela sidang pleno G20.

2. Unofficial Transaction:

Di sisi lain, kontak diplomasi tidak resmi dapat terjadi melalui saluran informal seperti dialog lintas budaya atau kunjungan tamu-tamu penting tanpa protokol kenegaraan yang kaku. Contohnya adalah ketika seorang tokoh bisnis ternama dari suatu negaera berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pandangan dengan pengusaha lokal mengenai peluang investasi di sektor energi terbarukan selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan sesuai visi misi nasional masing-masing.

3.Contoh Lain

Terkait hal ini bisa dilihat bahwa adopsinya teknologi digital oleh beberapa lembaga pendidikan telah mempercepat proses belajar siswa sehingga mereka lebih siap menyongsong era industri 4.o nantinya.

Melalui kedua jenis transaksi tersebut - official and unofficial transactions -, komuniksi diplomatic akan semakin erat dan efektif bagi kemajuan bangsa-bansa peserta Forum Ekonomo Terbeser Dunia (G-).