Pentingnya Mengendalikan Emosi dan Berbicara dengan Bijak

Dalam kisah yang diambil dari Hikayat Kalilah & Dimnah Fabel-Fabel Alegoris, seorang raja yang marah dengan dirinya sendiri karena telah menyia-nyiakan kewajiban yang seharusnya ia lakukan terhadap seorang filsuf yang meringkuk dalam penjara. Raja tersebut merenungkan tentang pentingnya mengendalikan emosi dan berbicara dengan bijak. Raja tersebut menyadari bahwa marah adalah salah satu dari empat perkara yang tidak seharusnya terjadi pada diri seorang raja. Marah merupakan sesuatu yang paling layak memberikan murka pada yang bersangkutan. Ketika seseorang marah, ia kehilangan kendali atas dirinya sendiri dan seringkali melakukan tindakan yang tidak bijaksana. Oleh karena itu, penting bagi seorang raja untuk dapat mengendalikan emosinya agar tidak membuat keputusan yang buruk. Selain marah, raja tersebut juga menyadari bahwa bakhil adalah salah satu perkara yang tidak seharusnya terjadi pada diri seorang raja. Seorang raja haruslah murah hati dan tidak bakhil dalam memberikan apa yang seharusnya diberikan. Seorang raja yang bakhil tidak akan bisa dimaafkan dan diterima oleh rakyatnya, karena ia adalah orang yang seharusnya memberikan dan memberi contoh kebaikan. Raja tersebut juga menyadari bahwa bohong adalah perkara yang tidak seharusnya terjadi pada diri seorang raja. Seorang raja haruslah jujur dan dapat dipercaya oleh rakyatnya. Jika seorang raja terbukti berbohong, maka tidak seorang pun akan mau berdampingan dan dekat dengannya. Kehilangan kepercayaan dari rakyatnya akan membuat seorang raja kehilangan legitimasi dan kekuasaannya. Terakhir, raja tersebut menyadari bahwa keras kepala dan kasar dalam berbicara adalah perkara yang tidak seharusnya terjadi pada diri seorang raja. Seorang raja haruslah menggunakan lisan untuk berbicara dengan bijak dan sopan santun. Berbicara dengan kasar dan keras kepala hanya akan membuat rakyatnya merasa tidak dihargai dan tidak dihormati. Seorang raja yang berbicara dengan bijak dan sopan santun akan mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari rakyatnya. Dalam kisah ini, kita dapat belajar pentingnya mengendalikan emosi dan berbicara dengan bijak. Sebagai seorang raja atau pemimpin, kita haruslah mampu mengendalikan emosi agar tidak membuat keputusan yang buruk. Selain itu, kita juga haruslah berbicara dengan bijak dan sopan santun agar mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari orang lain. Dengan mengendalikan emosi dan berbicara dengan bijak, kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan dapat dipercaya oleh orang lain.