Proses Afdruk dalam Pencetakan Sablon

Pada industri pencetakan sablon, proses afdruk atau pengeksposan adalah tahapan penting dalam memindahkan gambar atau desain ke screen dengan bantuan warna emulsi sablon. Tahapan afdruk meliputi pelapisan, pengeringan awal, penyinaran screen, pembuatan klise, dan pengeringan. Pelapisan atau coating adalah proses pertama dalam afdruk. Pada tahap ini, emulsi sablon dicampur dengan sensitizer untuk membuatnya sensitif terhadap cahaya. Proses pelapisan dapat dilakukan dengan menggunakan alat coater atau dengan cara mengoleskan emulsi secara merata menggunakan penggaris. Setelah dilapisi, screen perlu dikeringkan dengan baik. Penting untuk menghindari sinar matahari langsung atau lampu ultraviolet agar emulsi tidak terkena cahaya yang dapat menghancurkannya. Setelah screen dikeringkan, tahap selanjutnya adalah penyinaran screen. Bagian bawah screen yang sudah kering dialasi dengan busa hitam, sedangkan bagian atasnya diletakkan klise negatif atau kertas yang berisi desain yang siap diekspos. Kemudian, screen ditutup dengan kaca untuk mengekspos klise agar menempel dengan rapat ke screen. Waktu penyinaran dapat bervariasi tergantung pada intensitas cahaya, sekitar 20 detik untuk cahaya terik dan 50 detik untuk cahaya matahari yang redup. Setelah proses penyinaran selesai, langkah selanjutnya adalah pembuatan klise. Pada tahap ini, bagian screen yang seharusnya berlubang sesuai dengan desain kita disemprot dengan air untuk menghilangkannya. Hal ini akan membentuk pola atau gambar yang akan dicetak pada bahan yang diinginkan. Terakhir, setelah klise selesai dibuat, screen perlu dikeringkan kembali sebelum dapat digunakan untuk mencetak. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara menggantung screen atau menggunakan alat pengering khusus. Proses afdruk dalam pencetakan sablon merupakan tahapan yang penting untuk menghasilkan gambar atau desain yang berkualitas. Dengan memahami langkah-langkah ini, kita dapat mencetak dengan lebih efektif dan efisien.