Ngaturang Bakti, Ngaturang Tresna: Menjaga Lingkungan di Upacara Agama Bali **

Upacara agama merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Bali. Setiap upacara memiliki makna dan tujuan yang mendalam, serta melibatkan berbagai ritual dan perlengkapan. Namun, di tengah kesakralan dan keindahan upacara, kita perlu memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Menjaga lingkungan saat upacara agama bukan hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga tentang menghormati alam sebagai sumber kehidupan dan tempat suci. Sebagai umat Hindu, kita percaya bahwa alam adalah manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Oleh karena itu, menjaga kelestarian alam adalah bentuk bakti kita kepada-Nya. Berikut beberapa cara sederhana untuk menjaga lingkungan saat upacara agama: * Meminimalisir penggunaan plastik: Gunakan wadah dan perlengkapan dari bahan alami seperti daun pisang, bambu, atau kayu. Hindari penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai dan mencemari lingkungan. * Memilih bunga lokal: Pilih bunga lokal yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus. Hindari penggunaan bunga impor yang membutuhkan proses transportasi yang panjang dan berpotensi merusak lingkungan. * Membuang sampah pada tempatnya: Pastikan sampah dipisahkan dan dibuang pada tempat yang telah disediakan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang. * Menghemat air: Hindari pemborosan air saat melakukan ritual penyucian. Gunakan air secukupnya dan pastikan air bekas penyucian tidak mencemari sumber air. * Menanam pohon: Menanam pohon di sekitar tempat suci atau di sekitar rumah merupakan bentuk bakti kita kepada alam. Pohon dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, serta menjaga kelestarian lingkungan. Menjaga lingkungan saat upacara agama bukan hanya tanggung jawab panitia atau pemangku adat, tetapi juga tanggung jawab setiap umat Hindu. Dengan menerapkan kebiasaan sederhana, kita dapat menjaga kelestarian alam dan menghormati nilai-nilai suci dalam agama Hindu. Penutup:** Melalui kesadaran dan tindakan nyata, kita dapat menjadikan upacara agama sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan sekaligus menjaga kelestarian alam. Mari kita wujudkan upacara agama yang sakral, indah, dan ramah lingkungan.