Kontingen Garuda XXII: Kontribusi TNI dalam Misi Perdamaian PBB di Sudan

Kontingen Garuda XXII merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang bertugas khusus sebagai pengamat militer (UN Military Observer). Sekarang ini Konga XXII juga berkontribusi untuk UNAMID (Darfur). Kontingen Garuda XXII berjumlah 6 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer) untuk UNMIS. Mereka adalah Mayor Inf Tri Saktiyono, Mayor Laut (E) Danny Bachtera, Mayor Adm Mirza Hus'an, Mayor Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, Mayor Tek Lully Hermawan, dan Kapten Laut (E) Ertawan Juliadi. Periode penugasan Konga XXII ini berlangsung dari tanggal 9 Februari 2008 sampai dengan 8 Februari 2009. Selain itu, terdapat juga Kontingen Garuda XXII/H yang berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO untuk UNMIS. Mereka adalah Mayor Arm Ari Estefanus, Mayor Laut (P) Robert Marpaung, dan Mayor Lek Johni Purwnato. Periode penugasan Konga XXII/H ini berlangsung dari tanggal 23 Agustus 2008 sampai dengan 22 Agustus 2009. Tugas pokok mereka adalah memonitor, memverifikasi, dan mengimplementasikan Perjanjian Damai Komprehensif (Comprehensive Peace Agreement/CPA) dengan sasaran seperti proses gencatan senjata, proses DDR, sensus, pemilu, dan referendum. Konga XXII/I juga berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO untuk UNMIS. Mereka adalah Mayor Inf Freddino Silalahi, Mayor Laut (adm) Tarmizi, dan Mayor (psk) Nana Setiawan. Periode penugasan Konga XXII/I ini berlangsung mulai tanggal 4 September 2008. Selama periode penugasan tersebut, terjadi beberapa peristiwa penting seperti indictment Presiden Baasyir, Malakal Assault, PCA Abyei, dan penolakan hasil pemilu oleh SPLM. Kontingen Garuda XXII merupakan bagian dari upaya TNI dalam menjaga perdamaian dunia dan memberikan kontribusi positif dalam misi perdamaian PBB di Sudan.