Asmaulhusna al-Khabir: Maha Mengetahui

Asmaulhusna al-Khabir memiliki arti yang dalam dan penting dalam konteks agama Islam. Dalam bahasa Arab, al-Khabir diambil dari kata al-khibru, al-khibrah, al-makhbarah, dan al-mukhbarah, yang semuanya berarti pengetahuan terhadap sesuatu. Namun, al-Khabir memiliki makna yang lebih khusus, yaitu Zat yang mengetahui sesuatu itu secara mendalam dan detail. Menurut para ulama, al-Khabir adalah Zat yang mengetahui hal-hal yang mendetail pada segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Ilmu-Nya mencakup perkara-perkara batin dan yang tersembunyi, serta perkara-perkara yang tampak. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah al-Mulk ayat 14, di mana Allah Swt. menyatakan bahwa Dia adalah Maha Mengetahui segala sesuatu. Selain itu, Rasulullah saw. juga menekankan pentingnya al-Khabir dalam hadisnya kepada Aisyah ra. Rasulullah saw. berkata: "Engkau harus ahukanku atau Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui yang akan memberitahukanku." (H.R. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa al-Khabir adalah sifat Allah Swt. yang Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Asmaulhusna al-Khabir juga dimaknai sebagai Yang Maha Teliti, di mana Allah Swt. menciptakan seluruh hal di dunia ini dengan penuh detail dan kompleks. Segala yang diciptakan oleh Allah Swt. dapat bergerak, berfungsi, dan bekerja sesuai kehendak-Nya. Hal ini sebagaimana Allah Swt. berfirman pada Surah at-Taubah ayat 16. Dalam konteks ini, al-Khabir menggambarkan sifat Allah Swt. yang Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Dia adalah Zat yang mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dengan sifat ini, Allah Swt. dapat memahami dan mengendalikan segala sesuatu yang diciptakannya. Dalam kesimpulan, Asmaulhusna al-Khabir menggambarkan sifat Allah Swt. yang Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Dia adalah Zat yang mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dengan sifat ini, Allah Swt. dapat memahami dan mengendalikan segala sesuatu yang diciptakannya.