Perkembangan Bekayat sebagai Tradisi Lisan di Masyarakat Sasak Lombok

Pendahuluan: Bekayat adalah tradisi pembacaan hikayat yang berkembang di masyarakat suku Sasak di Lombok. Tradisi ini berbeda dengan di daerah lain, seperti Semenanjung Melayu, karena hikayat yang dibacakan dilisankan dengan irama tertentu tanpa terjemahan dan penafsiran isi. Bekayat menjadi bagian tak terpisahkan dalam berbagai ritual adat keagamaan dan membangun silaturahmi dalam bentuk berkesenian. Bagian: ① Asal Usul Bekayat: Bekayat diperkirakan mulai berkembang ketika penyebaran agama Islam tahap kedua yang dibawa oleh para penyebar agama dari daerah Semenanjung Melayu melalui Goa. Bekayat kemungkinan merupakan produk budaya suku Sasak yang merupakan bentuk peniruan dari pepaosan yang sudah berkembang sebelum hikayat Melayu masuk ke Lombok. ② Peran Bekayat dalam Masyarakat Sasak: Bekayat bukan hanya sebagai media dakwah, tetapi juga mampu menyatu dengan kehidupan ritual adat keagamaan masyarakat suku Sasak. Setiap pembacaan hikayat membawa berkah dan keselamatan bagi yang melaksanakan dan yang mendengarkannya. Namun, dengan kemajuan masyarakat di bidang pendidikan dan pengaruh paham Islam puritan, bekayat dianggap terbelakang, bid'ah, dan khurafat. ③ Ancaman Modernisasi: Kemajuan teknologi komunikasi seperti kaset dan VCD/DVD telah menggeser tradisi bekayat sebagai media hiburan dan pelengkap ritual. Hal ini telah berdampak pada perkembangan bekayat, dimana hanya sebagian kecil masyarakat yang masih menjalankan tradisi ini. Gelombang modernisasi juga mengancam perkembangan tradisi lisan seperti bekayat, karena radio dan televisi belum dimanfaatkan sebagai panggung untuk memajukan sastra Sasak. ④ Kurangnya Perhatian Terhadap Bekayat: Pemerintah daerah di Lombok hampir tidak memiliki program pembinaan dan lomba-lomba untuk tradisi-tradisi kelisanan seperti bekayat. Kurangnya perhatian dari berbagai pihak terhadap perkembangan tradisi ini hanya akan membuatnya semakin terpuruk. Kesimpulan: Bekayat sebagai produk budaya masyarakat Sasak perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Penelusuran dan pengajian terhadap bekayat akan memungkinkan untuk melihatnya sebagai produk dari sebuah tradisi lisan yang utuh dalam kehidupan masyarakat Sasak.