Analisis Korelasi dan Determinasi Antara Tono dan Joni dalam Memberikan Nilai pada 10 Jenis Rokok

Dalam artikel ini, akan dilakukan analisis korelasi dan determinasi antara Tono dan Joni dalam memberikan nilai pada 10 jenis rokok yang berbeda. Nilai yang diberikan berkisar antara 1 hingga 10, di mana rokok yang digemari diberi nilai rendah (1) dan rokok yang tidak digemari diberi nilai tinggi (10). Berikut adalah hasil pemberian nilai ranking oleh Tono dan Joni pada 10 jenis rokok: \begin{tabular}{|c|c|c|c|c|c|c|c|c|c|c|} \hline Jenis Rokok & Kansas & Jarum & 555 & Bentoel & Mascot & Gold Bond & Salem & Kent & Gudang Garam & Dunhill \\ \hline Tono & 9 & 5 & 10 & 1 & 8 & 7 & 3 & 4 & 2 & 6 \\ \hline Joni & 8 & 3 & 9 & 2 & 7 & 10 & 4 & 6 & 1 & 5 \\ \hline \end{tabular} a. Untuk menghitung koefisien korelasi antara Tono dan Joni, kita dapat menggunakan rumus korelasi Pearson. Setelah menghitung, diperoleh koefisien korelasi sebesar ... b. Jenis korelasi antara Tono dan Joni dapat ditentukan berdasarkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh. Jika koefisien korelasi mendekati 1, maka terdapat korelasi positif yang kuat antara Tono dan Joni. Jika koefisien korelasi mendekati -1, maka terdapat korelasi negatif yang kuat antara Tono dan Joni. Jika koefisien korelasi mendekati 0, maka tidak terdapat korelasi antara Tono dan Joni. c. Untuk menghitung nilai koefisien determinasi, kita dapat menggunakan rumus determinasi yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Setelah menghitung, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar ... Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variasi dalam nilai Tono dapat dijelaskan oleh variasi dalam nilai Joni. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi, semakin besar pengaruh Joni terhadap Tono dalam memberikan nilai pada jenis rokok. Dalam kesimpulan, analisis korelasi dan determinasi antara Tono dan Joni dalam memberikan nilai pada 10 jenis rokok dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana konsistensi dan kesamaan preferensi mereka.