Inovasi Minuman Es Jelly Sukun Ireng: Mengenalkan Kuliner Tradisional Jawa ke Anak Mud

Trend minuman kekinian dengan menggunakan bahan dasar kepi menjadi pilihan bagi mahasiswa S-1 Ilmu Komunikasi untuk menghadirkan inovasi minuman yang menarik. Dalam penjualan di kawasan Car Free Day, kelompok Karisidenan Semarang, yang terdiri dari mahasiswa Ilmu Komunikasi USM, menawarkan Es Jelly Sukun Ireng. Minuman ini menggabungkan dawet sukun ireng, minuman tradisional dari Kabupaten Kendal, dengan citarasa cokelat, cappuccino, dan strawberry. Julia Putri, mahasiswa Ilmu Komunikasi USM, menjelaskan bahwa ide minuman ini merupakan upaya untuk mengenalkan kuliner tradisional Jawa kepada anak muda. Sukun ireng yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar dawet, kini diolah menjadi jelly dan menjadi alternatif topping minuman kekinian. Hal ini merupakan bagian dari usaha mereka untuk memperkenalkan kuliner tradisional Jawa kepada generasi muda. Dosen Ilmu Komunikasi USM, Ayang Fitrianti, juga menekankan pentingnya generasi muda sebagai agen budaya lokal yang dapat membawa kuliner tradisional ke tingkat global. Ia menyebutkan contoh inovasi lainnya, seperti Dimsum Bandeng, yang mengikuti tren kesukaan anak muda saat ini. Ayang Fitrianti berharap bahwa melalui inovasi-inovasi seperti ini, kuliner tradisional Jawa dapat tetap relevan dan diminati oleh generasi muda. Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM akan terus hadir dalam acara Festival Komukino yang akan dilangsungkan pada 11 Januari 2024 di kampus USM. Langkah ini merupakan bagian dari implementasi matakuliah Komuni Pemasaran dan juga upaya untuk mendorong lahirnya wirausaha muda. Dengan terus menghadirkan inovasi kuliner fusi, mereka berharap dapat memperkenalkan kuliner tradisional Jawa kepada lebih banyak orang dan memperluas pasar kuliner tradisional tersebut. Dengan Es Jelly Sukun Ireng dan inovasi-inovasi kuliner lainnya, mahasiswa Ilmu Komunikasi USM telah berhasil mengenalkan kuliner tradisional Jawa kepada anak muda. Melalui upaya ini, mereka berharap dapat memperkuat keberlanjutan budaya lokal dan memperluas apresiasi terhadap kuliner tradisional Jawa di kalangan generasi muda.