Erupsi Gunung Merapi, Warga Dievakuasi

Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah, mengalami erupsi sebanyak dua kali dalam sehari pada tanggal 21 Januari. Erupsi pertama terjadi pada pukul 03.00 WIB, sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 12.00 WIB. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya dan memicu evakuasi warga sekitar. Menurut Badan Vulkanologi Indonesia (PVMBG), letusan tersebut disertai dengan awan panas, aliran lava pijar, dan suara gemuruh yang terdengar hingga radius 5 km dari puncak Gunung Merapi. Tim SAR dan relawan langsung dikerahkan untuk membantu proses evakuasi penduduk di sekitar lereng gunung. PVMBG mencatat peningkatan aktivitas vulkanik sejak beberapa hari terakhir, dan status Gunung Merapi telah dinaikkan menjadi siaga. Ketinggian kolom abu dari kedua erupsi ini mencapai ribuan meter, memengaruhi lalu lintas udara dan pelayanan di bandara terdekat. Evakuasi darurat berhasil dilakukan dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan. Pusat pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga yang mengungsi. Meskipun tidak dilaporkan korban jiwa, namun dampak erupsi terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk pertanian dan transportasi, menjadi perhatian utama. PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan memberikan peringatan kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada. Pemerintah daerah bekerja keras dalam penanganan darurat dan rehabilitasi pascaerupsi, sementara beberapa daerah di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk menjaga kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi.