Metode Pemurnian Minyak Bekas Trafo

Pendahuluan: Pemurnian minyak bekas trafo sangat penting untuk menjaga kualitas dan kinerja trafo. Salah satu persyaratan utama adalah suhu minyak bekas tidak boleh kurang dari \( 130^{\circ} \mathrm{C} \). Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa metode pemurnian minyak bekas trafo yang efektif. Bagian: ① Metode Mendidihkan (Boiling): Metode ini melibatkan memanaskan minyak bekas trafo hingga titik didih air dalam alat yang disebut Boiler. Air dalam minyak akan menguap karena titik didih minyak lebih tinggi dari pada titik didih air. Namun, metode ini memiliki kekurangan, seperti hanya air yang dipindahkan dari minyak dan pengotor lainnya tetap tinggal. Solusinya adalah menggunakan boiler minyak hampa udara (vacuum oil boiler) yang dapat menghilangkan udara dan memperpanjang umur minyak. ② Metode Alat Sentrifugal (Centrifuge Reclaiming): Metode ini melibatkan memanaskan minyak hingga \( 45-55^{\circ} \mathrm{C} \) dan memutar dengan cepat dalam alat sentrifugal. Pengotor yang lebih berat dari minyak akan tertekan ke sisi bejana oleh gaya sentrifugal, sementara minyak yang bersih tetap berada di tengah bejana. Alat sentrifugal hampa udara adalah pengembangan dari metode ini yang memiliki efisiensi yang tinggi. ③ Metode Penyaringan (Filtering): Metode ini melibatkan menyaring minyak melalui kertas penyaring untuk mencegah pengotor melalui pori-pori penyaring yang kecil. Filter press ini sangat efisien dalam memindahkan pengotor padat dan uap dari minyak. Namun, keluaran yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan metode sentrifugal. Kesimpulan: Pemurnian minyak bekas trafo dapat dilakukan dengan metode mendidihkan, alat sentrifugal, dan penyaringan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan minyak bekas trafo.